"Hello Bali I'm Coming." Teriak Revan saat sudah turun dari pesawat.
"Berisik bego. Semua liatin Lo njir." Lirih Andra sambil memukul mulut Revan yang membuat mereka bersembilan menjadi pusat perhatian.
"Hehe sorry-sorry" jawab Revan dengan terkekeh.
"Supir bokap Lo udah disini belum Ar?" Tanya Devano
"Udah itu mereka. Bokap gue cuma kirim supir tiga. Berarti satu mobil tiga orang."
"Arya,Revan,Andra mobil pertama. Reza,Alya sama Elisa mobil kedua. Yang ketiga gue ,Reina sama Lina." Seru Devano
"Kalian duluan aja gue mau ke tolit dulu." Devano melangkah menjauh dari mereka semua.
Perjalanan dari bandara menuju villa milik Arya membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih. Dimobil ketiga, Devano dan Reina duduk di kursi penumpang bagian belakang sedangkan Lina duduk disampir kemudi supir.
"Kamu tidur aja by. Lina didepan juga tidur tuh." Devano menarik tubuh Reina sampai kepala Reina menyender di dada bidang Devano.
Reina hanya mengangguk dan mulai tertidur, ia sudah sangat lelah sekarang dan jam juga sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Sedangkan Devano bermain handphonenya. Ia terkadang terkekeh melihat layar handphonenya entah apa yang bisa membuat Devano terkekeh.
"Rei bangun udah sampai nih." Devano menepuk pelan pipi Reina.
Karna Reina tidak kunjung bangun, Devano mengecup seluruh permukaan wajah Reina.
"Eunh. Devan kamu ngapain?" Reina mendorong tubuh Devano yang sangat dekat dengan dirinya.
"Bangunin kamu lah. Dari tadi dibangunin nggak bangun-bangun, yaudah aku cium aja wajah kamu. Ayo keluar. Aku gendong aja gimana?"
"Nggak usah, aku bisa jalan sendiri Dev."
"Lo berdua lama banget. Ngapain aja di mobil?" TanyaArya
"Paling Devano nyosor si Reina." Sahut Reza terkekeh
"Lo kalau ngomong kadang suka... Bener sih Za." Kekeh devano. Yang membuat Reina melotot dan memberi cubitan di pinggang Devano.
"Yang cewe udah pada tidur Rei. Lo tidur sama mereka dikamar belakang." Arya menunjukkan pintu yang ada dibelakang.
Saat Reina baru memebuka pintu ternyata kamar yang ditempati teman temannya itu gelap. Ingatkan Reina tidak bisa jika tidur dalam ruangan gelap dan pintu tertutup? Jadi Reina memutuskan untuk berjalan kesamping villa milik Arya.
Dari tempat yang Reina duduki dapat ia lihat pantai didekat villa. Disana juga terlihat ada beberapa orang yang masih bermain dipinggiran pantai. Reina termenung karena teringat 'hal itu' Reina sampai meneteskan air mata.
Handphone Reina berbunyi ada panggilan dari Kevin. 'Kenapa Kevin malam malam telfon gue?' batin Reina
'Assalamualaikum Rei.'
'Waalaikumsalam. Ngapain Lo telfon telfon gue? Kangen?'
'Idih PD banget Lo. Gue mau cerita nih sama Lo'
'Cerita apaan?'
'Gue sama Qilla jadian Rei___' Terdengar jelas bahwa sekarang Kevin sedang sangat senang
'Hah? Lo pacaran sama cabe itu?!!' Teriak Reina
'He'em. Kemarin gue sama dia ketemuan terus dia nanya kaya gini ' Kevin sebenarnya hubungan kita itu apa sih?' terus gue jawab teman. Tapi dia malah marah. Dia berfikir kalau gue nggak sayang sama dia. Gue nggak mau buat dia sedih jadi gue tembak aja dia kemarin. Jadi gue sama Qilla sekarang pacaran.' Cerita panjang lebar Kevin
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mantan kalian mengajak balikan? Terima?tapi takut kembali tersakiti Tolak? Tapi masih ada rasa sayang dihati Memilih untuk menjadi teman saja? Seperti orang tidak dikenal saja susah melupakan kenangan apalagi kalau men...