Hai aku update. Maaf ya kalau aku sering update malam-malam hehehe. Soalnya aku tuh kadang baru inget update pas udah siap-siap mau tidur hehehe. Karna minggu ini aku full, jadi minggu ini aku ga bisa update sebanyak minggu kemarin ya.
Happy reading :D
***
Alex terbangun dari tidurnya. Dilihatnya jam di dinding kamarnya. Pukul 02.20. Masih terlalu cepat untuk dirinya terbangun walaupun hari telah berganti. Ia mencoba untuk kembali terlelap, tapi tidak bisa. Dengan kesal ia pun melangkah menuju dapur, mencari segelas air hangat. Setidaknya, ia harus menyegarkan mulutnya yang kering.
Selesai dari dapur, Alex mendadak tertarik menghampiri foto yang tergantung megah di ruang keluarga. Foto dirinya dengan Jeremy. Sengaja dipasang agar 'menjamu' mata para tamu. Menunjukkan keharmonisan hubungan kakek-cucu antara dirinya dengan Jeremy.
Rindu. Alex rindu pada cucunya. Walaupun selama ini Alex tidak pernah menunjukkan perasaanya pada Jeremy, tapi Alex tidak bisa membohongi hatinya sendiri. Ia menyayangi Jeremy. Bagaimanapun juga, Jeremy adalah cucu kandungnya, anak dari anaknya sendiri.
Sedih begitu Alex tahu bahwa cucunya pergi menjalani KKN selama sebulan lebih tanpa memberitahu dirinya. Alex tahu dari Andreas, itupun Alex sendiri yang bertanya, bukan Andreas yang memberi tahu. Ia merasa bersalah, tidak dapat menunjukkan rasa sayangnya pada Jeremy.
Tapi hal ini terjadi karena apa? Ini terjadi akibat perbuatannya sendiri. Alex terlalu menjaga citranya sendiri. Alex hanya mempedulikan masa depan perusahaannya, tanpa peduli sudah berapa banyak luka yang ia berikan pada anak dan cucunya.
Apakah Joseph sudah tahu jika istrinya sudah tidak ada? Apakah Joseph tahu jika ia memaksa Jeremy untuk ikut dengannya? Ah... pasti Joseph sudah tahu. Joseph kan sudah bertemu dengan anaknya, Jeremy.
"Bapak Kepala?"
Alex membalikkan badannya, terlihat Andreas yang sedang mengucek matanya. Begitu sadar akan penampilannya, Andreas segera membungkuk, meminta maaf.
Andreas terbangun di malam hari dan hendak menuju dapur, tapi begitu dilihatnya lampu ruang keluarga menyala, ia segera mengecek. Awalnya ragu, namun begitu ia melihatnya jelas, ternyata benar bahwa yang dilihatnya sekarang adalah Bapak Kepala.
"Andreas"
"Iya, Pak?"
"Kalau kamu tidak lelah, apa kamu bisa temani saya?"
Walaupun terdengar seperti pertanyaan, Andreas tahu bahwa itu adalah sebuah pernyataan. Dirinya, mau tidak mau, akan menemani Bapak Kepala hingga beliau kembali mengantuk.
***
Andreas berusaha sekuat tenaga menahan kantuknya. Sudah 20 menit dirinya duduk di sofa ini, menemani Bapak Kepala yang hanya diam, memandangi foto beliau dengan cucunya, Jeremy.
Andreas sudah bersiap menyerah kalau saja Bapak Kepala tidak memanggilnya.
"Andreas?"
"Iya, Pak?"
"Kapan terakhir kali kamu mengunjungi Joseph?"
Deg. Jantung Andreas mendadak berdetak dengan cepat. Dirinya tidak bisa bohong jika pertanyaan Alex mampu menghilangkan rasa kantuknya. Terganti dengan ketakutan.
"Hmm... sekitar tiga minggu yang lalu, Pak". Andreas tidak berbohong. Saat itu, Andreas datang mengunjungi Joseph bersama dengan Jeremy. Menemani Jeremy yang ingin pamit pada Joseph untuk menjalani KKN.
Alex mengangguk paham. Tidak melepas pandangannya dari foto dirinya dengan Jeremy.
"Menurut kamu, apa yang akan terjadi jika saya mengubah foto ini?", tanya Alex sambil menunjuk foto tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooms in Autumn
FanfictionKarena setiap bunga akan mekar pada musimnya masing-masing... Cast : Oh My Girl's Arin as Arin NCT's Mark as Mark Park Jihoon as Jeremy