LIII

43 10 31
                                    

"Mau ke mana, Rin?", tanya Mika yang melihat Arin menuruni tangga dengan pakaian rapi.

"Mau pergi, Bang", jawabnya lalu mengambil handphonenya yang sedang dicharge.

"Loh, kok masih 25% sih?", gumamnya kesal, lalu memperhatikan steker terminal yang ternyata tidak tersambung.

"Ga kamu cek dulu siihhhh", tegur Mika. Arin lalu menatap arlojinya. Pukul 18.40.

"Mau ke mana sih?", tanya Steven yang baru saja selesai mandi.

"Mau pergiiiiii"

"YA KEMANAAA?", tanya Mika dan Steven, kompak.

"Ke Memorella. Ketemu Mark", jawab Arin dengan jelas, agar duo Samudra itu tidak mengganggunya lagi.

"Naik apa?", tanya Steven.

"Tadi udah minta Mang Arip buat jemput", jawab Arin sambil menyebutkan nama ojek pangkalan langganan keluarganya.

TIIINNNNN

"Mba Ariiiiiinnn", panggil Mang Arip dari luar pagar.

"Mang Arip udah dateng, aku pergi dulu yaaa", pamit Arin.

"Pulangnya jangan kemaleman, Rin!", ujar Mika.

"Kalau butuh jemputan, telpon abang ya!", ujar Steven.

"Iyaaaa", jawab Arin lalu berlari kecil menemui Mang Arip.

"Ke Memorella ya, Mang", ujar Arin sambil memakai helm. Mang Arip pun mengangguk lalu melajukan motornya.

Hanya butuh lima menit menggunakan motor agar Arin sampai di Memorella. Dalam perjalanan, banyak hal yang ia pikirkan. Tentang bagaimana Mark akan mengakui segala perasaannya dan bagaimana Arin harus membalasnya. Perasaan ini masih terasa sulit untuk Arin.

Apakah ia akan membalas perasaan Mark?

Lalu bagaimana dengan perasaannya pada Jeremy?

Apakah ia perlu menyuruh Mark untuk menunggu?

Tapi, apa itu tidak terlalu jahat?

Apa yang harus ia putuskan malam ini?

Mark... atau Jeremy?

"Mba Arin, udah sampe nih"

Arin tersadar dari pikiran rumitnya. Ia melihat sekitar, ternyata ia sudah sampai di parkiran Memorella. Ketika ingin turun, Arin merasakan handphonenya bergetar.

"Bentar, Mang", ujar Arin begitu turun, lalu menatap handphonenya.

Wahyu.

Ada apa?

"Ha..."

"Rin, lo dimana?!"

"Lagi di luar, kenapa, Yu?"

"Bareng Jeremy?"

"Engga. Emang kena..."

"Rin, lo harus bantuin gue"

"Bantuin apa?"

"Jeremy kabur. Dan sekarang ga ada yang tahu dia dimana"

"Maksud kamu?"

"Nanti gue jelasin. Lo sekarang dimana? Gue bentar lagi sampe nih deket kompleks rumah lo"

"Aku di kafe deket kompleks rumah. Memorella"

"Memo...rella? Ah ketemuu! Gue ke sana. Lo langsung keluar"

"Aku masih di parkiran kok, baru banget sampe"

Blooms in AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang