VIII

64 16 0
                                    

Siang itu, Jeremy dengan kedua temannya, Ryan dan Wahyu, sedang di kantin. Jeremy dan Wahyu yang makan siang, dan Ryan yang menghisap rokoknya.

"Jer!", panggil seorang perempuan. Jeremy pun menatapnya dan tersenyum kecil.

"Malem ini, jalan yuk", ajak perempuan itu sambil duduk menempel di samping Jeremy. Jeremy risih, ia pun menggeser sedikit badannya, agar tercipta sedikit celah.

"Hmm maaf gue ga bisa Yer", tolak Jeremy sopan.

"Ih... ayodong Jer. Udah lama kita ga makan bareng", ajaknya manja. Ryan dan Wahyu pun hanya menatap Yeri, perempuan yang mengajak Jeremy, dengan tatapan geli.

"Yer, Yer... lo manis cuma sama Jeremy doang. Sekali-kali ajak gue sama Wahyu dong", ledek Ryan sambil mengedipkan sebelah matanya. 

Yeri menatapnya jijik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri menatapnya jijik.

"Sorry Yer, gue beneran ga bisa", jawab Jeremy. Bagaimana bisa dia pergi kalau kemarin dia habis diintrogasi oleh polisi, membuat Kakeknya sangat marah begitu mengetahuinya. Padahal Jeremy dan Andreas sudah bersusah payah agar tidak ketahuan. Tapi, Kakeknya dan Hendrawan, asisten kakek dan atasan Andreas, lebih pintar daripada mereka berdua.

"Iya Yer, Jeri lagi ga bisa pergi. Lagi dikurung dia sama kakeknya", canda Wahyu. 

Jeremy pun menatap kesal Wahyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeremy pun menatap kesal Wahyu.

"Kamu kenapa, Jer? Dikurung sama kakek kamu? Mau aku bantu bilang ke kakek kamu biar malam ini kita boleh jalan?"

"Ga usah Yer. Gue kebetulan udah ada jadwal lain", bohong Jeremy. Yeri pun memasang wajah kesal, tapi dengan tatapan manja. Euuhhh, jijik sekali Jeremy melihatnya.

"Terus kita kapan jalaaann?", sungut Yeri. Ryan dan Wahyu menertawakan ke-sok-imut-an Yeri. Pasalnya, seluruh penghuni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sangat tahu bahwa seorang Yerina Callistya Wijaya, adalah gadis cantik yang sangat judes pada semua orang, terkecuali Jeremy, yang katanya adalah pasangannya di masa depan.

"Nanti gue tanya Andreas sama Kakek dulu ya. Kalo udah dapet izin, gue kabarin lo"

"Janji kabarin ya?"

Blooms in AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang