Percayalah, part ini memakan waktu paling panjang buat dipikir, diketik, diedit, dihapus, dipikir lagi, diketik lagi, diedit lagi, dihapus lagi, dipikir lagi, sampai akhirnya aku publish. Jadi ini versi terbaiknya aku untuk saat ini, kalo kurang oke menurut kalian, maaf yaaaaa
Happy reading!!!
***
Arin terbangun. Melihat jam digital di nakasnya. Pukul 03.11. Rasanya ia ingin memberi sumpah serapah pada orang yang menelponnya. Tapi ia teringat bahwa orang yang biasa menelponnya saat jam segini adalah Jona, kakaknya sendiri, yang selalu lupa membawa kunci rumah, ia gagalkan rencana itu. Dengan mata yang masih setengah terpejam, Arin menerima panggilan tersebut tanpa melihat layar handphonenya.
"Ng... halo?", jawab Arin.
"..."
"Halo?", tanya Arin karena tidak ada jawaban.
"...."
"Bang Jona ya?", tebaknya.
"...."
"...."
"Rin... ini aku"
"..."
"..."
"Je.. remy?"
Arin langsung bangun dari posisinya. Ia lalu memeriksa kontak yang tertampil pada layar handphonenya. Sebuah nomor yang tidak terdaftar di kontaknya.
"Halo?", tanya Arin lagi. Memastikan bahwa ini bukanlah nomor penipuan atau ini benarlah Jeremy.
"Rin... maaf aku ngebangunin kamu ya?"
Seketika seluruh rasa kantuknya hilang. Padahal Arin sendiri baru tidur tepat saat hari berganti karena merevisi proposal PKL-nya. Arin menghela napasnya.
Benar. Benar ini Jeremy. Orang yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Membuat Arin diliputi rasa bersalah karena tidak mau memaafkannya, sekaligus orang yang merupakan sumber utama atas peristiwa lima tahun yang lalu.
"Ini benar... Jeremy?", tanya Arin memastikan, walaupun ia tahu, itu benar Jeremy.
"Iya, Rin. Ini... ini aku. Jeremy. Orang yang ninggalin kamu lima tahun yang lalu. Orang yang bikin kamu ngerasain hal pahit lima tahun yang lalu. Orang yang bikin kamu ga bisa cium bau kopi. Orang yang bikin kamu... tersakiti. Iya, Rin. Ini aku. Jeremy. Cowo brengsek. Yang emang layak dapat pukulan dari kakak kamu karena udah nyakitin adiknya"
Arin diam. Mengapa Jeremy bisa tahu tentang dirinya yang tidak bisa mencium bau kopi?
"Remy... kamu tahu dari mana... tentang kopi?"
"Maaf, Rin... aku.. udah tahu semuanya..."
Arin langsung mengakhiri panggilan tersebut. Membiarkan air matanya jatuh membasahi wajahnya.
***
"Rin..."
"Rin..."
"ARIIIIINN"
Arin kaget. Langsung tersadar dari lamunannya. Ada Dayana, Yovita, dan Haikal yang menatapnya.
"Hah?"
"Hah heh hah heh! Itu soto udah sampai dingin gitu. Mau gue tambahin es batu biar makin dingin?", kesal Haikal.
"Kamu kenapa sih, Rin? Dari pagi ga semangat gitu?", tanya Yovita.
"Ah? Hmm... itu.. semalem aku begadang ngerjain revisian proposal PKL. Jadi masih ngantuk hehehe". Yovita dan Haikal hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooms in Autumn
FanfictionKarena setiap bunga akan mekar pada musimnya masing-masing... Cast : Oh My Girl's Arin as Arin NCT's Mark as Mark Park Jihoon as Jeremy