mimpi

1.4K 57 0
                                    

Winwin x Yangyang
.
.
.
"TIDAKKK RAJA MASIH HIDUP DIA SUDAH BERJANJI KEPADA SAYA KEMBALI DENGAN SELAMAT"

"TAPI YANG MULIA RAJA SUDAH GUGUR DI MEDAN PERANG"

"TIDAK!!!" seorang lelaki manis terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal dan peluh yang membasahi wajahnya.

"Sialan mimpi itu kenapa sebulan ini gue mimpi jtu terus siapa raja itu?  Kenapa gue sebagai ratu di situ?kenapa jenderal itu mirip dengan Hendery gege??! Aih pening" lelaki manis itu memutuskan untuk mandi.

Setelah mandi dan bersiap siap dia mulai membuka toko bunganya yang sudah dia dirikan selama 2 tahun dengan hasil kerjanya nama toko itu adalah liu flower house, toko yang menyediakan berbagai macam jenis bunga bunga cantik dan segar.

Lelaki manis itu bernama Liu Yangyang, dia adalah lelaki yang tinggal di korea untuk mencari perkejaan dan melanjutkan perusahaan milik keluarganya tapi entah kenapa dia lebih milih memfokuskan toko bunganya dan perusahaan di ambil alih oleh kakaknya Liu Hendery.

Yangyang tampak sangat tenang merangkai bunga bunga segar itu, toko tampak sepi karena masih jam 9 pagi lalu terdengar suara lonceng berbunyi menandakan seseorang masuk.

"Permisi"

"Iya ada yang bisa saya bantu tuan??" tanya Yangyang ramah orang itu tersenyum.

"1 buket bunga mawar dan tulip putih tolong" pinta lelaki itu.

"Baiklah tunggu sebentar" Yangyang langsung melaksanakan tugas miliknya.

"Ah iya btw nama gue Dong Sicheng panggil aja Winwin, lo?"orang asing yang bernama Winwin membuka suara.

"Aah gue Liu Yangyang panggil saja Yangyang" jawab Yangyang ramah.

"Akhirnya saya menemukan anda istriku yang mulia Yandra" ucap Winwin tiba tiba membuat Yangyang bingung.

"Lo kenapa?" tanya Yangyang sambil merangkai bunga tadi.

"Lo gak ingat gue??" tanya Winwin sambil menunjuk dirinya sendiri, Yangyang menggeleng.

"Bahkan kita baru ketemu hari ini" ucap Yangyang bingung dengan situasi sekarang.

"Winavan raja Winavan dari kerajaan waysen dan lo yang mulia Yandra istri gue" mendengar hal tersebut tiba tiba kepalanya menjadi sakit seperti masa lalu datang begitu saja.
.
.
.
.
"raja gawat! Kerajaan musuh mulai memasuki area kerajaan sekarang kita tidak aman yang mulia" seseorang prajurit masuk dengan panik.

"Bagaimana bisa?"tanya sang raja Winavan.

"Mereka menyerang dari arah selatan lalu mereka dengan kelompok membakar pertahanan sebelah barat" ucap prajurit itu, terlihat prajurit itu di penuhi dengan luka-luka sayatan.

"Jenderal Henry ini waktunya"sang raja mengambil pedang tajamnya dan pergi keluar dari kerajaan untuk berperang.

"Yang mulia!" sang raja berhenti dan berbalik melihat lelaki manis yaitu sang ratu istrinya Liu Yandra menangis sambil berlari kearahnya.

"J-jangan pergi" lirih Yandra, sang raja tersenyum dan mengusap pipi tirus sang ratu.

"Tapi kerajaan sedang membutuhkan saya ratu dan saya harus turun ke medan perang saat ini juga untuk keselamatan kerajaan dan diri anda ratu" ucap sang raja lembut dia tidak tega meninggalkan sang ratu.

"Saya takut anda.."

"Sstt saya janji akan kembali dengan selamat" sang ratu mengangguk.

"Janji untuk pulang dengan selamat, saya akan menunggu anda sampai kembali yang mulia"sang raja tersenyum dan mencium bibir sang ratu yang mungkin akan menjadi ciuaman terakhir mereka.

Uri YangyangieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang