Sehabis subuh ini, Gigi dan tim tengah bersiap untuk ikut dalam patroli laut bersama dengan aparat gabungan. Menyikapi adanya pencurian ikan dan pelanggaran batas teritorial di laut perbatasan, membuat operasi itu kerap dilakukan. Dan kali ini mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung prosesnya.
Beberapa pegawai KKP yang memang stay di Sumatra kini bergabung dengan tim yang berasal dari Jakarta. Mereka akan melakukan kontrol laut bersama.
Mereka semua disambut ramah oleh Komandan patroli laut Angkatan Laut. Program ini merupakan lanjutan kerja sama antara KKP dengan TNI AL. Operasi ini merupakan upaya tindaklanjut dari adanya illegal fishing serta meningkatkan perlindungan terhadap nelayan lokal.
Mereka lalu memasuki kapal yang muat sekitar 60 orang. Mereka langsung disambut para awak kapal. Lantas sang komandan memperkenalkan satu persatu anggota yang berada di dalam kapal tersebut.
Padangan Gigi jatuh pada lelaki yang juga menatapnya. Gadis itu terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum singkat dan menjabat tangan sekilas.
Setelah itu, mereka bersiap menuju selat Malaka. Perjalanannya menempuh beberapa jam di atas kapal.
"Keren banget ya selat Malaka. First time gue lihat laut yang sering jadi tempat pelanggaran kapal-kapal asing."
Sama seperti Sita yang baru pertama kali berada di Selat Malaka, Gigi juga amat exited melihat hamparan laut yang begitu luas. Gadis itu senang melihat dan berpapasan dengan kapal nelayan lokal.
Baru beberapa jam berlayar, kiriman suara dari pos penjagaan zona perbatasan mengirimkan sinyal adanya upaya pelanggaran laut oleh kapal asing. Lantas mereka bergerak cepat ke lokasi koordinat yang dikirimkan.
Mereka semua melihat proses yang ada. Bagi tim Gigi ini adalah pertama kalinya mengikuti operasi gabungan.
Akhirnya mereka tiba di lokasi yang telah dikirimkan. Sebuah kapal lumayan besar sudah berlayar di perairan RI. Kapal tersebut tanpa bendera mana pun. Alhasil menyulitkan petugas untuk mengidentifikasi dari negara mana yang telah melanggar perairan RI.
Kapal segera diperingatkan untuk berhenti. Namun tetap saja masih berlayar seakan tak mempedulikan perintah dari tim operasi.
Berbagai cara telah dilakukan, termasuk ancaman akan pelanggaran yang telah dilakukan. Namun tetap saja kapal tersebut masih berlayar dan tim operasi berusaha mengejar kapal yang tambah masuk ke wilayah perairan RI.
Tak lama kemudian, terdengar suara sahutan dengan bahasa yang cukup membuat mereka bingung. Tak ada satu pun dari mereka yang paham dengan apa yang mereka ucapkan.
"Ada yang paham mereka bicara apa?" tanya sang komandan operasi. Namun mereka semua menggeleng. Terlalu sulit untuk dipahami.
"Eh Gigi mana?" tanya pak Syamsul yang tiba-tiba kepikiran Gigi. Sedangkan Gigi kini berada di luar kapal dan memantau kapal tersebut berlayar bersama dengan Sita serta lainnya.
"Yud, coba panggil Gigi. Dia bisa berbagai bahasa, kan?"
Yudha mengangguk. Lalu segera keluar dari ruang kontrol kapal dan memanggil Gigi yang berada di luar.
"Gi, dipanggil pak Syamsul."
Gigi menatap Yudha dan langsung mengikuti lelaki itu untuk masuk ke dalam kapal tanpa bertanya. Kembali Gigi bertemu dengan lelaki aneh nan menyebalkan itu, Rakyan.
"Ada apa ya, Pak?"
"Kamu paham nggak mereka bicara apa?"
Dari tim operasi kembali mengajak mereka berkomunikasi. Tak lama kemudian terdengar sahutan dari mereka. Gigi pun mencoba untuk memahaminya.
![](https://img.wattpad.com/cover/264994546-288-k569727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaladri
Chick-LitJaladri. Sang Samudra. Samudra itu luas. Tenang dan menghanyutkan. Mempertemukan dua hal yang bertolak belakang layaknya arus Kuroshio dan Oyashio. Namun samudra juga bisa memisahkan, bahkan bisa saja perpisahan itu tak akan pernah ada lagi yang nam...