kagum - cholmin

819 81 5
                                    

Setiap orang pasti pernah merasakan kagum. Entah dalam bentuk apapun itu.

Aku pernah—tidak, aku sedang mengalaminya.

Kagum terhadap seseorang yang aku anggap hebat, Nicholas hyung.

Dia bukan seorang idol. Dia tidak lahir dari keluarga kaya. Dia tidak setampan kakaknya. Dia sangat biasa saja.

Keluarganya berantakan, Ayahnya seorang pemabuk namun ibunya sangat sabar. Begitupun dengan Nicholas hyung dan kakaknya, Kei.

Menjadi bahan gunjingan tetangga pasti menjadi sesuatu yang menyebalkan. Setiap harinya, keluarga mereka selalu digunjing orang-orang.

Namun, dua saudara itu selalu sabar dan menghadapi semuanya dengan senyuman.

Saat ayah mereka pulang, mereka akan membukakan pintu untuknya. Saat ibu mereka hendak mencuci pakaian, mereka akan membawa banyak air dari sungai untuknya. Mereka juga, berprestasi disekolah.

Taki, temanku yang sudah sejak lama mengagumi Kei Hyung.

"Kamu ngerasa gak sih? Kalo Kei Hyung itu gak mirip sama keluarganya, dia ganteng sendirian" Katanya dengan mata tertutup rapat dan tangan yang ditaruhnya di kedua pipinya.

"Nicholas Hyung juga ganteng" Kataku.

"Ya... Tapi tidak setampan Kei Hyung" Balasnya.

Aku hanya tersenyum. Aku tidak pernah memberitahu Taki bagaimana aku mengagumi Nicholas Hyung seperti dirinya mengagumi Kei Hyung, Dan Taki tidak pernah menyadarinya—sepertinya.

Aku akui, Kei Hyung sangat tampan. Dan Nicholas Hyung tidak setampan dan setinggi itu. Namun, disaat orang-orang mengagumi dan menyukai Kei Hyung yang seorang sosial butterfly, aku malah mengagumi Nicholas Hyung yang hanyalah sosok sederhana dengan senyum manis.

Aku tidak tahu, kapan aku mulai merasakan kagum pada laki-laki dengan mata sipit itu. Tapi sudah sejak lama, aku selalu merasa hangat saat sapaan darinya terkadang mengiasi setiap perjalananku dari minimarket.

"Kyungmin? Hey... Halo." Katanya saat aku tengah berdiri di depan rak yang menyediakan tisu untuk dipilih.

Aku sedikit terkejut, aku baru melihatnya ada di minimarket.

"Nichol Hyung? Hai!!!" Sapaku kembali, lalu kemudian ia melewatiku setelah melemparkan sebuah senyuman.

Itu hanyalah sebuah adegan sederhana yang membuat hatiku bergemuruh.

Tapi, sampai kapan aku akan mengagumimu, Hyung? Tidak kah kamu peka jika aku ingin menjadi milikmu sepenuhnya?

Salahku, aku memang tidak pernah menunjukkan tanda-tanda jika aku ingin kita menjadi saling memiliki.















End(?)

Masih anget anjir, aku habis dari minimarket dan ketemu doi disana 🤧

Sedih banget, dia gak ngajak aku pulang bareng 😓
Aku jalan dan dia naik motor....

Hey kak ****, aku suka kamu tolong kamu tau...

btw, minal aidzin walfaidzin semuanya 💗

🌧️rainytxday

1 2 3 ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang