First Kiss [ Nichoni ]

2.3K 186 89
                                    

Pacar maniak voli yang kelakuannya dingin, cuek dan kurang peka

PapahCendol

──────────────────── 𝔈𝔫𝔥𝔶𝔭𝔢𝔫𝔦𝔷

"Nicholas-kun," Panggil Ni-ki, pada lelaki yang sedang sibuk menyalin catatan itu.

Sejak bel pulang berbunyi, Ni-ki sengaja mengunjungi kelasnya. Kebetulan dia juga ingin meminjam catatannya karena sempat ketinggalan pelajaran akibat sibuk latihan persiapan turnamen.

"Hm," Sahutnya singkat, masih fokus menulis.

"Besok jalan-jalan, yuk!"

"Aku masih ada kegiatan klub,"

"Tapi kan, hari minggu kegiatan diliburkan,"

"Iya, tapi turnamen sudah dekat jadi kami minta jadwal tambahan."

"Oh, gitu ya." Tutur Ni-ki kecewa.

'Hhh... selalu saja seperti ini.' Keluhnya dalam hati.

Alhasil Ni-ki pun gagal ke sekian kalinya untuk mewujudkan momen kencan yang selama ini Ni-ki dambakan.

Yah, semua juga tahu bahwa itu adalah resiko jika berpacaran dengan seorang maniak voli. Dan kali ini Ni-ki turut merasakan beban yang sama sejak menerima pernyataan cinta tak terduga dari setter kebanggaan Beliftlab, Jung Nicholas.

Awalnya dia tidak menyangka, bahwa lelaki berambut hitam kelam itu meminta Ni-ki jadi pacarnya. Tapi kenyataan bahwa dia juga menyukainya, tentu tak bisa menolak.

Hanya saja...

Selama tiga bulan berlalu, semua yang terjadi di antara mereka tak ada bedanya.

Mereka memang berpacaran, murid-murid yang lain juga tahu hal itu, tapi sikap di antara kalian tak menunjukkan adanya hubungan spesial.

Apa Nicholas benar-benar menyukaiku?

"Selesai," Suara Nicholas memecah lamunan Ni-ki. "Nih, makasih udah meminjamkan catatannya."

"Um, sama-sama Nicholas-kun..." Ni-ki memandangi Nicholas yang sedang beberes itu." A-ah, Nicho–"

"Jung! Kegiatan klubnya sudah mau dimulai, loh." Panggil salah satu teman dari ambang pintu.

"Oke!" Sahut Nicholas mempercepat kegiatannya. "Ni-ki, aku mau latihan dulu. Kau mau pulang atau?"

"Ah, aku masih ada rapat OSIS nanti jam empat."

"Oh, gitu."

"Um..."

Nicholas mengerutkan keningnya, melihat Ni-ki tiba-tiba murung.

"Ada apa?"

"Eh? Ti-tidak apa-apa, kok." Ni-ki menunjukkan senyuman tipisnya.

"Begitu, ja!" Nicholas melambai singkat lalu berlari keluar kelas.

"Ganbatte!" Teriak Ni-ki, namun punggung Nicholas sudah menghilang lebih dulu.

Dia dengar tidak, ya?

──────────────────── 𝔈𝔫𝔥𝔶𝔭𝔢𝔫𝔦𝔷

Bugh!

"Nice receive!"

"Seon!"

Toss!

1 2 3 ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang