Semua ini sangat jauh dari rencana awalnya.
Setelah gagal merawat sekitar sembilan anggrek yang berbeda hingga tanaman itu mati, Heeseung akhirnya menyerah akan keinginannya untuk merawat tanaman berbunga. Ia malah mulai mencari tanaman yang tidak berbunga dan mudah untuk dirawat.
Saat sibuk mencari, ia dipertemukan dengan sekelompok tanaman Calathea, atau tanaman-tanaman yang memiliki daun besar dan lonjong dengan perpaduan warna dan garis-garis yang indah. Heeseung bahkan mengira sebagian dari keindahan itu dilukis oleh manusia yang menjualnya.
Tertarik dengan keindahannya, Heeseung mulai mencari tau hampir semua varietas tanaman tersebut yang bisa ia letakkan di apartemen studionya agar terlihat lebih hidup.
Setelah mencari, sebuah tanaman Calathea White Fusion, atau yang biasanya disebut Maranta Tisu mencuri perhatiannya. Menurut forum online, mereka adalah sebuah mimpi buruk yang pilih-pilih makanan, rewel, menarik tungau yang seharusnya, dalam keadaan apa pun, tidak ia miliki sebagai tanaman hias resmi pertamanya, karena ia saja gagal merawat anggrek-anggrek itu.
Jadi, tentu saja, ia membuka berbagai macam website yang menjual tanaman unik itu, hingga akhirnya menemukan satu website dengan harga yang wajar dan dengan pengepakan yang tidak akan membuatnya mati dalam perjalanan.
Tanaman itu tiba dalam keadaan yang...Heeseung tak bisa memikirkan kata yang tepat selain "sedih." Heeseung meringis mengetahui ia juga salah satu yang menyebabkan tanaman itu terlihat menyedihkan. Lagi pula, berada di dalan kardus tanpa sinar matahari dan cairan bukanlah hal yang menyenangkan bagi sebagian besar tumbuhan, dan meskipun demikian, ia masih tetap memesannya.
Dengan lembut, ia meletakkan tanaman itu di atas meja kecil di samping satu-satunya jendela yang ada di apartemennya itu dan mulai menyemprotnya dengan cairan nutrisi.
Baiklah. Sekarang waktunya menunggu tanaman itu sembuh dari mabuk perjalanannya. Kalau ia bisa merawat tanaman itu hingga kembali sehat, berarti ia pasti bisa merawat tanaman itu untuk waktu yang lama, iya kan?
[]======[]
Secara mengejutkan, ia berhasil membuat tanaman itu terlihat lebih baik. Setelah seminggu membersihkan dedaunan yang kering dan mati akibat berada di dalam kardus, ia mulai melihat tanda-tanda kehidupan. Daun-daun muda kecil mulai membuka, terlihat sehat dan bahagia.
(Ia benar-benar harus berhenti mendeskripsikan keadaan tanamannya dengan emosi manusia.)
Perlahan, tanda-tanda bahwa tanaman itu sempat hampir mati mulai tak terlihat sama sekali, dan Heeseung menepuk pundaknya sendiri dengan bangga setiap memperhatikan tanaman itu.
Tanaman Calathea Maranta Tisu itu rupanya sebuah teman yang baik. Sibuk bekerja di klinik hewan dan menghadiri kuliah online di universitas terbuka, Heeseung tidak mendapat banyak waktu untuk bersosialisasi. Biasanya, hal itu tak menjadi masalah, ia bertemu cukup banyak orang di tempatnya bekerja. Namun ada saat-saat dimana ia merasa sedih dan kesepian, terlebih ketika hari itu mendapat kasus yang gawat, dan berharap memiliki seseorang yang bisa ia jadikan tempat bercerita.
Untungnya, tanaman Maranta Tisu itu tidak pernah protes akan curahan hatinya yang sering terjadi secara tiba-tiba (tapi ia tau tanaman tak dapat berbicara, jadi meskipun tanaman itu terganggu, ia tak akan pernah protes) dan ia sering berpura-pura bahwa tanaman itu dengan senang hati mendengarkan video kelas online nya yang selalu ia putar di malam hari.
Terkadang, di beberapa malam, ia berani bersumpah bahwa ia melihat beberapa daun tanaman itu bergerak kearah layar komputernya. Namun mungkin saja tanaman itu hanya butuh sinar dan kehangatan.
Saat hal itu terjadi, ia hanya tertawa kecil dan mengelus daun-daun tanaman itu dengan penuh kelembutan.
"Terkadang," ia akan berbisik. "Aku berpikir jangan-jangan kamu paham apa yang ku pelajari dan bisa membantuku mengerjakan tugas."