Aku ingin begini aku ingin begitu, ingin ini ingin itu banyak sekali.
Sip, langsung skip aja. Tarik napas sebelum baca, terus jangan lupa buang ya. Cekicrot!
🍑
Parasnya memang mengagumkan.
Manis, imut, dan menawan.
Tapi apa yang terjadi bila ternyata, alur hidup dia tidak semanis yang kalian pikirkan? Hidupnya tidak dapat dikatakan sebagus parasnya.
"Lihat itu. Ada jalang sedang berkeliaran."
"Oho, anak tidak berguna itu muncul lagi ya?"
"Aku heran, kenapa sekolah mau menampung anak pembawa sial begitu?"
"Hei sialan!? Kalau jalan pakai dengkul ya? Lihat-lihat dong."
"Dasar pembawa sial."
"Mati saja sana. Dasar kasta rendah."
Ucapan-ucapan sarkas yang penuh dengan makian adalah makanan sehari-hari yang ia dapatkan. Tapi apa kalian pikir, dirinya perduli? Tidak. Dia menganggapnya hanya sebuah angin lalu. Karena pastinya percuma, dia yang akan semakin tersakiti, yang mereka katakan juga tak ada sebuah kesalahan.
Pada akhirnya, dia yang selalu mengalah. Meski telinga pengang mendengar cacian, terlebih sekarang fisik yang menjadi sasaran.
Ia tersungkur. Ketika ada sesuatu yang menyandungnya, meringis pelan. Anak itu mendongak.
"Cih, enakkan? Ya rasain. Anak tidak berguna sepertimu memang pantas dibegini kan." Seringaian itu tepatri di wajah sang anak yang mencaci. Tidak merasa bersalah sudah membuat sang korban tersungkur jatuh.
"Mari, ku bantu."
Sebuah uluran tangan terarah pada lelaki berkulit putih di lantai. Senyumnya terlukis indah, tidak merasa perduli kerutan tidak suka dari beberapa anak bahkan sang pelaku yang menyikut si putih tadi.
Si putih tidak menjawab, tapi uluran tangan itu disambut. Berusaha berdiri dengan benar.
"Lebih baik menjauh darinya anak baru, jangan terlalu mendekat dengannya." Seorang wanita berwajah angkuh melangkah mendekat. Tangannya terlipat di depan dada.
"Kenapa?" Anak baru yang diketahui seorang Alpha itu memiringkan wajahnya.
"Heh, kau perlu tau. Dia itu anak haram yang terlahir dari rahim seorang maleomega, untuk mendapatkan perlakuan baik itu sangat tidak pantas. Atau mungkin, kalau kamu mau terkena sial, yah terserahlah." Wanita tadi yang seorang omega, bername tag Jennie tersenyum miring. Dirinya pasti berpikir, bahwa si anak baru akan termakan omongannya.