Happy reading. Papih baru bangun setelah nggak sadar selesai ngetik malah ketiduran.
Baca bissmillah dulu, mungkin gak sesuai ekspektasi kalian
⚠️
Heeseung bukan orang yang bersikap berlebihan terhadap sesuatu. Dia dikenal sebagai murid tingkat menengah yang mengesankan dan merah. Dalam arti, Heeseung pemberani.Sama seperti keturunan griffindor asli. Dia berjiwa pemimpin, dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat. Selain itu griffindor selalu berani mengambil resiko, apapun yang terjadi.
Tapi untuk penerimaan murid baru kali ini, Heeseung nyaris bukan seperti dirinya sendiri. Lelaki tampan dengan iris cokelat gelap itu tampak gelisah di tempat duduknya. Bahkan K, sang prefek asrama yang duduk tepat di samping Heeseung harus berkali-kali menegurnya untuk menghabiskan makanan.
Para murid baru akan memasuki great hall dalam hitungan menit, dan selama menunggu itu pula Heeseung semakin gelisah.
"Heeseung, berhentilah gelisah," K menegur, untuk kali sekian.
"Sebenarnya apa yang kau pikirkan? Aku jadi ikut tak berselera makan melihatmu begitu."
Heeseung meringis kecil, merasa bersalah. Dia menggeser piring dengan isi yang hampir seperti tidak disentuh. Lelaki tampan itu melirik sekitarnya, dimana teman-teman tampak begitu tak terusik dan masih sibuk dengan makan malam mereka.
"Maaf, hyung," Ucap Heeseung pelan. "Aku hanya, entahlah. Murid baru itu ..."
K menghela napas, dia terpaksa menyelesaikan makanannya karena lihat kegelisahan Heeseung.
"Jake?"
Heeseung terkesiap kecil.begitu nama itu disebut. Tapi tak bisa pungkiri bahwa memang nama itu alasan kegelisahannya selama beberapa hari terakhir ini. Lalu dengan anggukan pelan, Heeseung bergumam membenarkan.
"Jadi, kau percaya ramalan itu akan tiba dimasa ini?"
Heeseung menoleh, menatap rasa penasaran yang terpancar dari pasang manik K. Prefek itu menunggu dalam diam, tidak ada nada intimidasi di kalimatnya. Heeseung tau, K hanya ingin ia berhenti gelisah.
"Hyung, percayalah aku juga tidak ingin percaya begitu saja. Tapi, semua mengarah seperti itu," Sahut Heeseung serius. "Dalam ramalan itu disebut, keturunan murni slytherin akan datang ke hogwarts dengan berita luas, dan yatim piatu dari griffindor akan menjadi lawannya."
K mengernyit, "Tapi kau bukan satu-satunya yatim piatu di asrama, Heeseung."
Heeseung angguk sekali, "Ya, memang," Kata Heeseung dalam. "Tapi aku satu-satunya yang memiliki kalung lyfin, seperti yang disebut dalam ramalan itu, hyung."
K nyaris ternganga, dia melupakan fakta itu. Wajar, karena Heeseung hampir tidak pernah menampakkan atau membahas tentang kalung historical dari griffindor itu.
K mengingat kembali bagaimana dunia sihir dibuat gempar dengan munculnya Jake–keturunan murni slytherin yang beberapa tahun ini tak pernah terendus keberadaannya.
Dia, Jake. Berhasil menghentikan aktivitas muggles ( re : non magic from ) dan berjalan-jalan disepanjang kota untuk mencari sesuatu entah apa, yang jelas berita itu dengan cepat menyebar ke seluruh warga penyihir dan, tentu saja kementrian sihir pusat.
Menghentikan muggles adalah jenis sihir tingkat tinggi, dimana tak semua penyihir hebat bisa melakukannya, dan Jake ; diusianya yang belum genap tujuh belas tahun, dengan mudah melakukannya tanpa bantuan sekolah.