Warning ⚠️Heeseung menekan klakson mobilnya setelah dia tiba di depan sebuah rumah, dua orang lelaki muncul bersamaan dari dalam rumah tersebut. Dia Sunoo dan Sunghoon, dua sahabatnya sejak mereka SMA.
"Heeseung si tepat waktu, kau memang bisa diandalkan," Sunoo berucap ceria sambil membuka pintu mobil didepan sementara Sunghoon seperti biasa duduk di kursi belakang. Heeseung mencubit gemas pipi gembil itu.
"Benarkah? Kalian pasti sudah lama menungguku,"
"Yah, kau pikir! Untung saja ada kue buatan Sunoo yang super lezat, aku jadi lupa marah padamu," Ucap Sunghoon setengah kesal pada Heeseung.
"Kalau gitu aku minta maaf, tadi sempat kejebak macet. Untung saja sepupuku menunjukkan jalan pintas yang aman, jadi aku bisa sampai ke rumah Sunoo secepat mungkin," Heeseung berkata lembut pada Sunoo. "Maaf sudah membuatmu menunggu." Ucapnya lalu menatap Sunghoon melalui cermin.
"Tidak, kok. Ini masih cukup pagi, kita tidak mungkin telat,"
"Kenapa kau selalu membelanya?" Protes Sunghoon.
"Ish! Masih untung kita dapat tumpangan gratis dari Heeseung, kau mau protes lagi?!"
"Ck." Sunghoon memilih diam memandangi jalanan di luar sana. Tidak begitu perduli dengan obrolan Heeseung dan Sunoo yang terdengar seru sekali. Padahal dalam hati dia selalu iri pada Heeseung, karena lelaki itu membuat semua orang menyukainya. Mungkin Sunoo juga menyukai lelaki itu. Terlihat dari cara pandang dia pada Heeseung yang sangat berbeda dari caranya menatap orang lain termasuk Sunghoon.
.
.
.
.Sunghoon keluar kelas sedikit terlambat karena mendadak ada kuis dari dosennya. Jadi dia pun terlambat bertemu kedua sahabatnya di kantin. Saat dia tiba disana, Sunoo dan Heeseung sudah memesan makanan. Bahkan sekarang lelaki mungil itu sedang menyuapi Heeseung sepotong kue. Sementara yang disuap menatap Sunoo dengan pandangan lembut. Ck, kenapa dia tidak pernah merasakan hal seperti itu.
"Kenapa telat?"
"Ada kuis mendadak," Wajah Sunghoon sangat masam. Dia lalu mengambil salah satu gelas di atas meja dan menyedot isinya.
"Yaish! Itu milikku! Kenapa tidak pesan sendiri?" Sunoo cemberut.
"Kan cuman sedikit, pelit sekali pada sahabat sendiri." Sunghoon menyentil pelan kening Sunoo hingga membuat si mungil makin cemberut.
"Tidak apa-apa, kita bisa segelas berdua." Heeseung menengahi pertengkaran keduanya lalu membersihkan sudut bibir Sunoo dari remahan kue. Ucapan dan perlakuan manis Heeseung lantas membuat wajahnya merona malu.
"Hei, ada apa dengan wajahmu. Kau sedang malu ya?" Sunghoon menunjuk Sunoo.
"Tidak." Sunoo menutupi pipinya yang sesaat tadi memanas karena Heeseung. Tidak disangka kedua lelaki itu mengusak kepalanya bersamaan.
"Kau lucu sekali, Sunoo. Benar, kan Sunghoon"
"Yeah."
🍑
Hari itu Sunghoon pergi ke rumah Sunoo untuk menjemput si mungil. Rencananya mereka akan pergi ke sebuah festival berdua. Ya, berdua. Sunghoon sengaja hanya mengajak Sunoo karena dia ingin sekali pergi berdua tanpa Heeseung. Dia ingin membuat hari ini lebih spesial.
"Wah! Kau keren sekali, tumben?" Ucap Sunoo saat melihat penampilan Sunghoon yag memakai setelam jeans dan jaket yang sangat bagus.