28

1.1K 79 1
                                    

Udah vote kan guys??

Selamat membaca.






















***






Dari sekian banyak manusia di dunia ini, kenapa harus dia yang menjadi putri kandung dari pria itu?

Pertanyaan yang sama masih terus menghampiri kepala Neall.

Neall mengusap wajahnya dengan kasar. Ia kembali mengingat kejadian kemarin, di mana ia membaca sebuah identitas yang hampir membunuh jiwanya sendiri. Rasa sesak yang sama ia rasakan kala raut gadis di foto itu kembali terbayang.

Perlahan segala jenis raut yang pernah gadis itu berikan untuknya hadir dengan rapi di benaknya, kala gadis itu tersenyum lebar hingga ketika ia marah maupun kesal, terakhir ketika gadis itu menangis beberapa saat lalu.

Dari sekian banyak gadis, kenapa harus seorang Velova Arabela Icarus yang menjadi putri dari Andrew Baird?

Pria itu membuka pintu kamarnya, ia menatap Lova yang masih tak sadarkan diri di atas ranjangnya. Ia membawa gadis itu ke apartemennya setelah berhasil keluar dari mobilnya yang lumayan parah kondisinya. Ia tak ingin membawa gadis itu kembali ke tempat Bella mengingat di sana pasti ada Malvinoo.

Neall meraih kotak obat dari laci mejanya, mengobati sendiri luka kecil yang menghasilkan lumayan banyak darah di keningnya akibat benturan yang sempat terjadi di kecelakaan tadi, untung saja Lova tidak punya luka lecet seperti yang ia punya, hanya sedikit kemerahan yang ada di kening gadis itu.

Neall meletakkan kembali peralatan yang telah ia gunakan pada tempat semula, ia duduk di sofa yang ada di ruangan itu, menatap Lova dari sana. Tak puas, Neall akhirnya berdiri dan menghampiri ranjang, ia duduk di tepi dan mulai menatap wajah Lova.

Jelas sekali jejak air mata yang mengering di mata gadis itu. Wajahnya pun menyiratkan sebuah kesedihan. Tangan Neall terulur, ia mengusap bekas air mata di mata gadis itu, beberapa anak rambut yang menghalau wajahnya pun ia singkirkan. Ia menatap lagi lebih lekat setiap inci wajah cantik yang masih terpejam itu, seakan setelah ini ia tidak bisa lagi melakukan hal yang sama.

Pria itu membungkuk, mengecup kening Lova yang memerah dengan lembut cukup lama.

Neall menghela napas sejenak, ia menjauhkan diri dan berdiri di dekat jendela, menatap ke luar sana.

Pikirannya berkeliaran jauh. Ia merasa telah dibodohi oleh hatinya sendiri. Seharusnya ia memegang prinsipnya sejak awal bahwa ia tidak akan jatuh cinta. Namun, ternyata setelah ia membuang prinsipnya dan jatuh cinta, segala kerumitan pun datang padanya. Ia mulai membenci kata cinta ketika kata itu mampu melemahkan dirinya, ia benci itu. Tidak seharusnya ia seperti ini. Tidak seharusnya ia melupakan dendamnya selama ini hanya karena telah jatuh cinta pada orang yang salah. Lova yang ia harap hadir sebagai cahaya yang akan menuntunnya keluar dari kegelapan, kini dirasa mungkin bukan cahaya yang tepat, Lova orang yang salah.

Oh atau mungkin Lova memang telah direncanakan untuk hadir di kehidupan Neall? Lalu ketika Neall telah jatuh cinta pada gadis itu, Neall melupakan dendamnya dan Andrew Baird dapat hidup bebas tenang setelah apa yang dilakukannya?

Dan ini semua rencana Andrew Baird?

Neall tersenyum miring. Tidak semudah itu ia dibodohi sepenuhnya oleh permainan yang diciptakan pria angkuh bernama Andrew Baird itu. Dendamnya akan tetap ia tuntaskan dan jika bisa, akan ia tuntaskan lewat Velova.

Ah ya, ide yang bagus, ia akan membalaskan segalanya perlahan dari Velova terlebih dahulu.

Sementara Lova mengerjap beberapa kali. Ia membuka matanya sempurna dan langsung menyadari di mana ia berada, ia telah dua kali masuk ke kamar Daneall. Pertama kali ketika ia tersesat dan dibawa ke mari oleh Neall, dan yang kedua saat ia menumpang tidur beberapa bulan lalu ketika hampir tidak tidur seharian.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang