Udah vote kan guys?
Kalo ada typo tandai ya..
Selamat membaca:)
***
Seorang gadis yang sedang terlelap di atas ranjang ruangan kesehatan perlahan mulai mencoba membuka kelopak matanya ketika samar-samar ia mendengar suara rendah perempuan memanggilnya sembari menggoyangkan lengannya.
Ia bangkit dan duduk dengan kantuk yang masih menguasai sembari mengingat apa yang terakhir kali terjadi. Gadis penjaga ruang kesehatan tadi kembali melanjutkan pekerjaannya.
Dia ingat sekarang. Pertama ia keluar dari ruangan ketika kelas kedua selesai, lalu menuju ke kantin untuk makan, selanjutnya ia merasa pusing hingga memilih ruang kesehatan sebagai tujuan selanjutnya untuk beristirahat.
Velova ingat, sebelum benar-benar tertidur di ruang kesehatan ia sempat menerima pesan dari Mr.Emson untuk mengambil tugas tambahan di ruangan dosen itu, namun hingga kini belum ia laksanakan.
Ia melirik jam tangan kebesaran di pergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul lima sore, berarti sudah dua jam ia terlelap di sini.
Astaga!
Lova tersentak lalu memukul kuat keningnya, ia teringat sesuatu. Ia memimpikan sebuah kejadian buruk.
Bisa-bisanya ia bermimpi bahwa Daneall bersikap sekasar itu hingga mencium dirinya dengan paksa. Oh God apa ini karena dirinya yang sudah kelewat merindukan sosok Neall?
Tanpa berkata apapun lagi Lova bergerak cepat ke ruangan Mr.Emson berharap dosen itu masih ada di sana menantinya dengan tugas yang akan memperbaiki nilainya yang anjlok kemarin.
“Hei Velova, kamu masih di sini ternyata,” Suara Mr.Emson yang entah kenapa terdengar lebih ramah menyambut kedatangan Lova.
“Saya mau mengambil tugas tambahan seperti yang anda beritahu lewat pesan tadi,” Entah kenapa Lova merasa tidak ingin berbasa-basi dengan Mr.Emson.
Mr.Emson tersenyum lebar, ia mengecek beberapa tumpukan berkas yang menjulang di atas mejanya.
“Nah ini, semuanya sudah ada di sini tinggal kamu kerjakan,” Pria dewasa itu tersenyum lebih lebar lagi.
Lova ingin sekali merampas benda yang disodorkan padanya lalu keluar dari sana tanpa banyak basa-basi namun keadaan memaksanya untuk tidak melakukan itu, akhirnya ia membalas senyuman Mr.Emson walaupun terkesan terpaksa dan dibuat-buat.
“Sudah punya waktu kosong?”
Pertanyaan macam apa itu? Ingin sekali Lova memukul kepala Mr.Emson dengan sepatu boot yang dikenakannya atau paling tidak memberinya tinju agar dosen itu tidak lagi mengajukan pertanyaan seperti itu.
“Maaf Sir, sudah saya katakan tadi jika saya sibuk.” Jawab Lova tegas.
“Apa tidak bisa kamu batalkan salah satu urusanmu?”
“Sekali lagi maaf Sir, saya benar-benar sibuk kali ini.” Lova bangkit keluar dari sana.
Ia benar-benar geram dengan sikap Mr.Emson, jelas-jelas ia membaca dari maniknya bahwa pria itu memiliki ketertarikan padanya. Lalu entah kenapa sesuatu dari dasar hatinya menolak keras hal itu, tidak boleh ada orang lain yang tertarik padanya selain Neall, seakan hanya mengizinkan Daneall Xademon.
“Berhenti Velova!”
Velova kaget ketika tiba-tiba ia ditarik paksa hingga terhuyung menabrak sebuah tubuh, ia menegang ketika menyadari bahwa jaraknya dengan Mr.Emson sangat intim. Bergegas ia mendorong dada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLIVAGANT (END)
Ficção AdolescenteIni cerita tentang seorang pembunuh bayaran dengan sejuta kisah kelam serta kehidupan gelapnya yang jatuh cinta dengan gadis pertukaran pelajar. Awal pertemuan sungguh tak terduga, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memiliki gadis itu setelah perte...