49

764 46 13
                                    

Udah vote kan gais???

Mulmed: Velova

Tandai kalo ketemu typo yaa

Selamat membaca 🖤


***

5 years later.

Lova mengerjapkan mata ketika cahaya matahari menyorot lewat celah-celah jendela memberi sinyal kepada sosok gadis yang bergelung di dalam selimut hangat itu untuk segera bangun dari lelapnya.

Bukannya bergegas bangun, Lova memilih untuk mengeratkan selimutnya, bergelung lagi untuk mencari kehangatan. Gadis itu baru saja sampai di kota tempat tinggalnya dini hari tadi, setelah hampir dua minggu berada di Bali untuk urusan pekerjaan. Menjadi sekretaris CEO sungguh menguras tenaga dan pikirannya. Karena setelah menyelesaikan pendidikannya, Lova memilih bekerja sebagai sekretaris CEO.

Lova memang berhasil. Keluarganya kembali ia satukan, walaupun tidak bersatu seperti sedia kala karena kedua orang tuanya masing-masih telah berkeluarga lagi, namun dengan kekuatan saling memaafkan semuanya terasa lebih membaik. Dax Logan telah kembali, pria itu menjadi sosok kakak yang baik untuk adiknya. Helena Dawson kini tampak lebih ceria setelah hidup saling memaafkan. Harry Icarus merasa lebih lega setelah pertikian yang terjadi, namun Andrew Baird masih menjalani masa-masa hukumannya di sel.

Suara ketukan di pintu membuat gadis itu berdecih malas lalu mau tidak mau dia harus bangkit dan mengecek siapa yang membangunkannya. Melirik jam sebentar ternyata sudah pukul sepuluh pagi.

"Aku lapar!"

Sebuah seruan disusul pelukan Lova dapatkan setelah pintu terbuka.

"Astaga apa yang kau lakukan!" Pekik Lova berusaha meloloskan diri dari pelukan pria kekar tersebut.

"Aku lapar Lovaku sayang,"

Lova merotasikan bola matanya jengah.

"Penthouse sebesar ini punya banyak pelayan CEO-ku tercinta," Ucap Lova geram. Pasalnya setiap dia menginap di penthouse tersebut, pria itu selalu merengek untuk dimasakkan langsung oleh Lova.

"Ayolah aku ingin nasi goreng buatanmu. Kau sendiri tahu bukan kalau dari semalam aku belum juga makan apapun," Pria itu kembali merengek tanpa melepaskan pelukannya. Lova melenguh lalu mengangguk.

"Baiklah, cepat lepaskan aku ingin mencuci muka terlebih dahulu."

Lova melengos ke arah kamar mandi menyisakan pria itu yang menatap dengan senyum penuh arti.

"Aku selalu mencintaimu dari dulu. Perasaanku tidak pernah berubah sedikit pun. Kamu akan tetap jadi milikku bagaimana pun caranya." Batin pria itu penuh kemenangan.

***

Lima tahun telah berlalu, tentu saja banyak hal yang berubah seiring detik berjalan. Lova kembali ke Indonesia setelah Daneall mengikhlaskan kepergian gadis itu. Semua hal yang telah mereka lalui selama enam bulan lebih telah berakhir. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan apa yang pernah tercipta di antara keduanya. Daneall melepaskan gadis itu, begitu juga Lova. Kesepakatan untuk saling melupakan telah berlangsung tahun-tahun yang lalu.

Hari itu, setelah malam sebelumnya Lova meminta izin pada Daneall untuk kembali ke Indonesia, esoknya pria itu menghilang lalu kembali tengah malam dan menyatakan bahwa ia ingin mengakhiri hubungan mereka.

"Pulanglah. Carilah apa yang memang bisa membahagiakan hidupmu."

"Daneall aku-"

"Belajar untuk lupakan aku. Sehingga aku juga bisa melupakanmu."

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang