40

1.2K 69 0
                                    

Udah vote kan guys??

Tandai kalo ketemu typo yaa

Mulmed : Mas Daneall

Selamat membaca :)

***


Setelah menunggu hampir dua jam pintu terbuka, dokter keluar dari sana.

“Setelah ini pasien akan dipindahkan ke ruang rawat oleh para perawat,” Ucap dokter yang diangguki Neall.

“Bisa ikut ke ruangan saya? Ada yang harus saya jelaskan,” Dokter itu berucap dengan ragu menunggu konfirmasi pria sangar di depannya.

Neall berpikir sejenak namun akhirnya mengangguk lagi.

Setelah perginya Daneall, seorang pria berjas lengkap datang, ia berdiri di depan pintu hendak masuk, namun ketika mendengar percakapan pelan di dalam ruangan gawat darurat itu ia terdiam dan menghentikan langkahnya.

Ia bergerak cepat bersembunyi di balik tembok kala dua orang perawat keluar dari ruangan itu dengan mendorong seorang pasien. Ia membuntuti mereka hingga sampai ke sebuah ruangan. Rupanya Lova akan dipindahkan ke ruang rawat. Setelah menunggu beberapa saat dengan bersembunyi, akhirnya para perawat pergi dan ia bergegas masuk.

Pemandangan pertama yang disoroti oleh matanya adalah sosok pasien yang sedang terbaring di atas ranjang.  Gadis dengan pakaian khas rumah sakit serta kepala berbalut perban yang lumayan tebal.

Ia mendekat mengelus lembut kepala yang dilapisi perban itu, dengan perlahan dia membungkuk mengucapkan sebuah kalimat di samping telinga sang gadis.

I Miss you,” Ia menegakkan tubuhnya, mengambil sebuah banku kecil lalu duduk di dekat ranjang dengan menggenggam erat tangan sang gadis.

“Apa ini upacara penyambutan darimu untuk kepulanganku huh? Sungguh aku benci dirimu dalam keadaan begini Velova,” Ujarnya seakan gadis itu sedang sadar saat ini.

“Kamu pasti lupa, jika dulu aku adalah orang yang paling mengkhawatirkan keadaanmu, meskipun hari ini aku masih melakukan hal yang sama,” Ia berhenti sejenak, menatap dalam wajah Lova.

“Cepatlah bangun aku sudah membawa semua kenangan kita, aku berjanji akan membawamu pergi dari Daneall. Pria itu sungguh mengerikan, aku tidak akan bisa membiarkanmu tetap tinggal di sisinya, dia begitu berbahaya.”

“Kau tahu? Aku hampir frustasi begitu mendengar bahwa dirimu dilukai oleh Si Bajingan itu,” Dax Logan terkekeh pilu, ia mengumpat untuk dirinya sendiri, jika saja saat ini Lova sedang sadar maka gadis itu tidak akan terima jika Daneall dikatakan sebagai 'Si Bajingan'.

“Kau tidak boleh larut dalam mencintai dia, itu akan membahayakan hidupmu,”

Ia membungkuk hendak memberi satu kecupan di dahi Lova, namun kegaduhan menggangunya.

Beberapa orang berjas hitam masuk, mereka dengan sigap menyeret Dax dan menjauhkan pria itu dari Lova.

“Harap anda pergi dari sini!” Ujar seorang yang berkepala botak, sepertinya ia pemimpin dari kelompok berjas itu.

“Siapa kalian!” Desis Dax namun dengan suara rendah, ia tidak bisa mengeraskan suara lantaran Velova masih tidur karena pengaruh obat bius, tidak mungkin dia membangunkan gadis itu dari istirahatnya.

“Jangan banyak bertanya, segera pergi dari sini!”

Dax menarik sudut bibirnya dalam senyuman sinis. Baiklah, kali ini ia akan mengalah, bukan hanya karena ia tak mau mengganggu istirahat Lova, namun karena ia sadar dirinya tak mungkin mampu melawan enam orang pria berbadan kekar di hadapannya.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang