51

767 42 4
                                    

Udah vote kan gais??

Mulmed: Calon tunangan Angelisa Brilley

Nitip poto Mbak Lova

Nitip poto Mbak Lova

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca 🖤

***

Velova menggeret koper dengan wajah ditekuk menuruni tangga. Di kaki tangga sang ibu menantinya dengan senyum ramah.

"Hei kenapa dengan wajahmu? Kenapa begitu kusut seperti pakaian yang tidak tersetrika?" Sapaan dari Helena Dawson terkesan meledek anak gadisnya.

Lova merenggut kesal sembari menghempaskan kopernya dengan asal ke atas lantai, "Tanyakan saja pada putra kesayanganmu itu," Sentak Lova kesal lalu berjalan ke arah kamar sosok yang membuat paginya berantakan.

"Ajak kakakmu sarapan terlebih dahulu, sudah kusiapkan di atas meja!" Teriak Helena memberitahukan pada sang putri. Semenjak hubungan mereka kembali tertata rapi, Helena lebih memerhatikan anak-anaknya. Semalam Dax Logan datang dan membawa berita bahwa pagi-pagi Ia dan Velova akan berangkat ke Singapura sehingga Helena berinisiatif untuk menyiapkan sarapan bagi kedua anaknya sedini mungkin.

"Buka pintunya!" Teriak Lova ketika mencapai pintu berwarna cokelat tua, alih-alih mengetuk terlebih dahulu, Ia tahu sosok di balik pintu pasti sedang terkekeh menertawakannya.

"Kau terlihat kurang ramah pagi ini," Sahut sosok yang bersemayam di dalam ruangan itu ketika membuka pintu. Pria itu kembali duduk di kasurnya, sibuk mengotak-atik ponsel tak menggubris Lova yang sudah menahan kesal.

"Ayo sarapan," Ajak Lova dengan senyum yang dipaksakan.

"Kau memasak untukku?"

"Mommy yang memasak, jadi cepatlah!" Ketus Lova.

"Kukira kau," Sahut pria itu lagi.

Lova merotasikan matanya jengah, "Aku sedang kesal denganmu jadi mustahil untuk berbuat baik padamu," Sungut Lova lalu pergi keluar.

"Dia bahkan semakin cantik walaupun sedang kesal." Ucap Dax Logan dengan suara rendahnya.

***

Lova melirik jam tangannya, pukul tujuh kurang. Saat ini Ia dalam mobil menuju ke bandara, tampak di depan sang sopir terdiam dengan pandangan lurus, berbeda dengan sosok di sebelah Lova yang sedari tadi lebih sering menatap wajah Lova terang-terangan.

"Kenapa terus menatapku? Tutup matamu, jika tidak akan aku tusuk matamu dengan kukuku!" Peringat Lova dengan tatapan tajam dengan jari yang siap melayang ke wajah Dax.

"Aku ingin memandangi wajah adikku yang cantik ini, apakah ada larangan, hm?"

Lova mendelik tajam, "Up to you!" Gadis itu memperbaiki posisi, menatap ke luar jendela.

***

Raut Lova begitu riang ketika pelayan mengantarkan beberapa pesanannya untuk makan siangnya kali ini. Mereka sampai di hotel pagi tadi tepat pukul sepuluh, beristirahat sejenak lalu sedikit berdebat tentang tempat makan siang, berakhir sampai kini keduanya duduk tenang di dalam The Black Swan, sebuah restoran mewah. Tempat itu memang telah menjadi list dalam benak Lova ketika akan mengunjungi Singapura. Dengan sedikit adegan berdebat dan memaksa Dax Logan akhirnya mereka sampai juga di sana.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang