11

4.2K 213 1
                                    

Sudahkah anda memberi vote?









Thanks banget buat yang udah setia nunggu cerita ini upload, love you❤️

Menurut kalian gimana sama mas-mas yang jadi cast nya Daneall?
Cek mulmed, uwu gak sih wajahnya?

***

Satu kata yang hingga kini belum bisa didefinisikan secara umum adalah cinta. Tak ada satu orangpun yang bisa mendefinisikan cinta yang mewakili setiap perasaan. Setiap jiwa yang merasakan cinta memiliki definisi sendiri tentang cinta, entah itu tentang bahagia ataupun luka.

Seperti sebuah takdir, cinta datang tanpa pernah diperkirakan sebelumnya. Ia bersemi dalam diam ketika tatap yang saling menyapa. Ia merajai hati yang kosong dengan kekuatan yang hebat. Cinta punya beribu cara untuk membuatmu jatuh pada hati yang siap membawamu berdiri kokoh.

Gadis yang sedang menopang dagu menatap dari balik balkon kamar itu begitu bimbang akan perasaannya. Hatinya dengan egois berdebat keras ketika otaknya menyangkal apa yang ia rasakan.

Hatinya mengatakan ia jatuh cinta namun otaknya menolak keras rasa itu. Otaknya mengatakan bahwa itu hanya rasa nyaman sesaat karena terbiasa, bukan sebuah rasa seperti jatuh cinta.

Lova mencoba meyakinkan diri untuk memilih salah satu di antara hati dan otaknya. Ia merasa nyaman ketika berada di dekat Neall, bukan hanya itu, Lova juga merasakan aman yang damai ketika berada di dekapan hangat Neall.

Dirinya merasa disesatkan oleh hati dan otaknya. Ia terdampar pada satu kenyataan dimana dirinya tidak mampu memilih antara hati dan otaknya.

Langit malam dengan sedikit tiupan angin yang cerah seakan paham keadaan Lova. Bintang bersinar walau temaram tanpa bulan, mencoba memberi sinar untuk kegelapan yang Lova hadapi. Lova harus membawa kembali dirinya dari kegelapan.

Pernyataan yang di dengarnya dari bibir Neall beberapa hari lalu begitu mengusik ketenangan jiwanya. Apa benar yang pria itu katakan, bahwa ia mencintai Lova.

Lova mendongak menatap langit, perlahan dari sudut langit muncul semburat yang begitu besar dan terang, bulan telah datang.

Mendapat cahaya bulan yang terang, Lova seketika seperti mendapat kekuatan untuk menentukan keraguan antara hati dan otaknya. Tak perlu berdebat lagi, kini Lova hanya tinggal memutuskan untuk mempercayai satu di antara dua kuasa itu.

Dan ia lebih egois kali ini, Lova lebih mengedepankan hatinya ketimbang logika yang membantai hatinya berulang-ulang.

Ia setuju pada hatinya bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Daneall, pria yang ia kenal belum genap sebulan. Mohon maaf otak, kali ini hati menang darimu.

Namun, yang membuatnya patah adalah sikap Daneall setelah ucapannya itu. Hari setelah hari itu keadaan tampak normal, seakan pria itu tak pernah mengatakan apapun. Jika benar ia mencintai Lova, maka ia akan berusaha membuktikan kebenaran ucapannya, bukan dengan melupakan apa yang ia ucap sebelumnya.

Otak Lova seketika bersorak saat mendapati kenyataan itu. Menertawakan kebodohan Lova yang lebih percaya pada hati. Namun, bukan Lova jika ia tidak keras kepala pada apa yang telah dipilihnya. Lova menegaskan pada otaknya bahwa ia jatuh cinta pada Daneall.

“Ya aku jatuh cinta padamu.” Ujar Lova pasrah akhirnya. Ia akan memperjuangkan hak hatinya.

“Kau jatuh cinta!” Pekik suara dari belakang Lova.

Lova menoleh mendapati kakak sepupunya di sana dengan memakai bathrobe. Lova tak lagi heran akan kebiasaan aneh Bella, yaitu mandi hampir tengah malam seperti saat ini.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang