45

1.2K 77 4
                                    

Haii.. udah vote kan guys??

Tandai kalo ketemu typo yaa

Mulmed : Neng Amber

Masih pada ingat Amber kan?? Hayoo dia siapa kalo masih inget???



Selamat membaca :)



















***

‼️Part ini agak mainstream ‼️

Lova baru saja selesai barang-barangnya sebelum kembali ke Kota itu. Tempat penuh kenangan yang takkan pernah ia lupakan. Hari ini tepat satu bulan ia kabur dari semuanya. Pergi dari masalah yang seharusnya ia hadapi. Dia telah mengingat segalanya, tentang siapa Dax Logan yang pernah hidup di masa lalunya, tentang sebuah kesalahan besar yang sangat ia benci saat ini. Juga tentang sosok Andrew Baird Logan yang ternyata adalah ayah kandungnya.

Lova menghapus satu tetes air mata yang baru saja lolos dari matanya, mengingat ulang semuanya membuat segalanya semakin menyedihkan.

"Sudah siap? Satu jam lagi pesawatnya akan take off," Seorang gadis dengan poni yang dicukur rapi muncul di balik pintu.

Lova menoleh memberi sebuah anggukan lemah. "Tapi sebelum berangkat aku ingin mengunjungi makamnya," Kali ini gadis berponi itu yang mengangguk memberi gestur kata 'iya' untuk ucapan Lova.

Lova lantas bergegas menyampirkan sebuah blazer berwarna krem untuk membalut tubuhnya yang berlapis turtleneck rajut.

"Kenapa masih mengunjunginya jika kau ingin melupakan dia?" Gadis berponi itu bertanya pada Lova ketika keduanya menuruni tangga dari rumah besar itu.

Rumah sebesar ini hanya ditinggali oleh lima orang, bahkan menurut Lova jumlah seluruh kamar di rumah ini bisa menampung selusin manusia.

"Sampaikan salamku untuk paman Ernest dan bibi Tien," Ujar Lova sengaja mengalihkan pertanyaan.

Selama sebulan berada di rumah ini, kedua orang tua itu sangat menyayangi Lova, menganggap gadis itu seakan putrinya yang lain. Namun tuntutan pekerjaan membuat mereka tidak bisa ikut mengantarkan Lova.

Gadis berponi itu mengambil alih koper yang dibawa Lova, "Pergilah aku yang akan membereskan semua ini," Lova memberi senyum lalu memeluk gadis berponi itu dengan erat.

"Thank you Amber."

***

Lova berjongkok di depan sebuah gundukan tanah dengan nisan yang agak aneh, berbentuk hati dengan warna putih yang mulai tersamarkan. Ia mengusap nisan itu selama belasan menit dengan raut datar, tak ingin menangis seperti sebelum-sebelumnya.

"Aku pergi," Ujarnya dengan suara sangat pelan.

"Aku akan kembali menjengukmu lagi suatu hari nanti, namun tidak tahu kapan hari itu akan datang,"

Lova melepaskan jam tangan kebesaran yang selama ini ia pakai dan meletakkannya di samping nisan. Sebelumnya ia melirik jam yang menunjukkan setengan sepuluh pagi, setengah jam lagi ia harus berangkat.

"Tapi kupastikan aku akan kembali. Aku mencintaimu."

Dengan langkah pelan ia mulai melangkah menjauhi makam yang bertulis nama DXademon's di atas nisannya.

***

Lova bersama Amber mengendarai mobil gadis berponi itu menuju ke bandara. Pikiran Lova berkelana jauh, Amber yang seakan mengerti tak ingin bersuara, gadis itu lantas memutar musik rock kesukaannya.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang