Extra Chapter

1.3K 19 3
                                    

Haloo..
Gimana kabar kalian?
Gimana hari ini? Ada cerita apa?
Semangat, jangan nyerah, okay?
Oksigen masih banyak jadi jangan berhenti bernapas.
Love you ❤️

***

Sebuah kalimat klise berkata, waktu selalu berjalan tak pernah diam. Saat ini dirimu bahkan tidak menyadari bahwa kau telah melalui beberapa detik masa lalu dalam keadaan  menggulir layar. Namun, kini kau menyadarinya, paragraf ini telah menjadi beberapa detik masa lalu bagimu.

Seperti jam dinding yang terus berdetak menggantung di tembok putih itu. Keadaan ruangan minimalis itu hening namun jauh di dalam kepala perempuan penghuni ruangan itu sungguh riuh. Rautnya serius tetapi itu sebuah kamuflase. Dia kembali membohongi dirinya sendiri.

Kata orang, tidak pernah ada yang namanya benar-benar melupakan. Ia mengakui di depan orang lain bahwasanya dirinya telah berdamai dengan masa lalunya, namun siapa sangka semua itu kebohongan. Ia memang memaafkan segala masa lampau, tapi tidak melupakan. Ingatannya bukan coretan pada pasir di bibir pantai yang dapat hilang begitu ombak datang. Sekuat ia melupakan, sekuat itu pula sosok yang ingin dilupakan semakin hadir dalam tiap harinya.

“Hei.”

Perempuan itu mendongak lalu mengulas senyum. Sejenak rasa hening di kepalanya menguap, tak pernah Ia bayangkan akan menemui sosok di depannya dalam keadaan demikian.

Sunyi kembali menyapa keduanya untuk waktu yang lumayan lama. Tak ada yang berniat memulai percakapan kembali. Tiga tahun berlalu membuat suasana canggung membentang di antara mereka.

Velova Arabella tak tahu harus mengucapkan kata apa untuk menyapa sosok Daneall Xademon yang kini menatapnya datar. Jauh di dalam hatinya ada sebuah perintah untuk memeluk lelaki itu dengan erat dan menceritakan segala gundah yang menetap di kepalanya.

“Dia tak mengantarmu?” Daneall kembali berucap.

Lova memberi gelengan pada pertanyaan yang diajukan oleh Daneall. ‘Dia' yang dimaksud Daneall adalah sosok pria yang kini mengisi hari-hari Velova. Namanya Alfin Abraham, pria berkebangsaan Indonesia yang telah menyandang status sebagai tunangan Velova Arabella.

Hubungan Velova dan Daneall telah benar-benar kandas, meski keduanya masih saling mengharapkan. Daneall menghabiskan hari-harinya di dalam sel penjara untuk menebus segala perbuatan keji yang telah dilakukannya sembari menunggu sidang terakhir minggu depan, menunggu balasan paling tepat yang akan dirinya peroleh.

Sementara itu kisah cinta mereka yang katanya telah kandas masih penuh dengan tanda tanya, apakah di dasar hati keduanya masih saling mencintai? Tentu saja saja jika bertanya langsung kepada mereka maka jawabannya adalah tidak ada sisa rasa apapun, namun ketika melihat pertemuan kali ini, siapapun dapat menyimpulkan bahwa keduanya masih sangat saling mencintai tetapi saling mencoba melupakan.

Velova dan Daneall tahu jika keduanya tidak pernah ditakdirkan untuk memiliki satu sama lain dan hidup bersama hingga penghabisan usia.

“Apa dia baik?” Daneall kembali bertanya.

Lova mengangguk. Sosok Alfin adalah manusia sempurna dalam pandangannya. Tunangannya itu bahkan memberikan kesempatan pada Velova untuk menemui Daneall sebagai pertemuan terakhir sebelum mereka benar-benar akan berpisah dan melupakan satu sama lain.

Minggu depan di waktu yang sama ketika Daneall akan menjalani sidang terakhir adalah hari yang sama untuk Velova dan Alfin melangsungkan pernikahan.

“Apa kamu bahagia bersama dia?”

Lova diam tak segera memberi jawaban.
“Ya aku baik bersamanya.” Alih-alih menjawab dirinya bahagia, Lova lebih memilih kata 'baik' untuk menjawab pertanyaan Daneall.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang