19

2.4K 123 1
                                    

Welcome back guyss

Udah vote kan tadi?



***

Seorang lelaki dengan pakaian serba hitam terduduk menikmati cangkir kopi yang tinggal setengahnya saja. Sesekali ia memeriksa ponselnya untuk mendapatkan kabar terbaru yang selalu ditunggunya sejak seminggu yang lalu. Ia tersenyum ketika membaca pesan yang masuk ke ponselnya.

Suasana kafe yang tidak ramai menambah kesan misterius bagi pria itu, beberapa pengunjung kafe yang ada di sana menatapnya was-was, pasalnya outfit pria itu yang terkesan mencurigakan.

Mata pria itu memicing lalu tersenyum licik ketika mendapati seseorang yang baru saja masuk dari pintu kafe, berjalan menuju ke arahnya. Ia membenarkan topi hitam yang dikenakannya kemudian menoleh ke kiri dan kanan memeriksa keadaan.

Hi, mom.” Sapanya pada perempuan yang kini duduk di kursi depannya dengan senyum, lebih tepatnya smirk yang terkesan menakutkan.

“Katakan apa mau mu sebenarnya, aku tidak punya waktu yang banyak untuk meladeni mu.” Wanita itu menampilkan raut wajah yang sangat tidak bersahabat, bisa dirasakan aura tak baik dari keduanya.

“Whoa, cara bicaramu menunjukkan bahwa kau sangat tidak ingin menemuiku, Mommy.” Ujar pria itu dengan menekankan kata mommy.

“Apa maumu?”

Pria itu tertawa pelan, “Tenanglah mom, lebih baik kau memesan minuman terlebih dahulu, atau semisal menanyakan kabarku.”

“Berhentilah berbasa-basi, Katakanlah!”

Pria itu terkekeh, “Aku hanya ingin mom membantu ku. Setelah itu aku tidak akan mengusik mom lagi.” Ujar pria itu yang kini terlihat lebih tenang.

“Jika itu masih hal yang sama maka aku tidak akan pernah membantu mu.”

Pria itu meraih gelas kopinya, menyeruput dengan pelan lalu kembali meletakkan di tempat semula.

“Sayangnya aku masih menginginkan hal yang sama.” Ucap sang pria santai, kini menghapus sedikit senyuman yang tadi terbit.

“Kau pasti tahu jawaban ku bukan?” Tanya perempuan yang dipanggil mommy itu.

“Sudah kuduga sebelum aku kembali ke sini, kau pasti selalu menolak ku mom. Baiklah terima kasih atas waktunya mommy, aku akan melakukannya dengan caraku.” Ujar pria itu lalu bangkit meninggalkan sang mommy.

“Maafkan mommy.” Lirih perempuan paruh baya itu namun sang anak telah jauh tak mendengarnya lagi.

***

Pria yang baru saja keluar dari kafe itu memasuki mobilnya dengan aura mencekam yang menguar. Dialah Dax Logan, pria yang menemui mommy nya beberapa menit yang lalu.

Perbincangan dengan sang ibu yang tidak menghasilkan apapun membuat hatinya terasa mencekam, apalagi dengan satu pesan yang baru saja dibacanya dari orang-orang kepercayaannya.

Ia tak kunjung menjalankan mobilnya, memilih untuk berpikir beberapa saat, kemudian menelepon seseorang.

“Gagalkan rencana si brengsek itu. Aku tidak mau tahu bagaimanapun caranya!” Ucapnya pada orang di seberang telepon.

“Ya terserah padamu, tapi jangan coba-coba untuk menyentuh gadis itu!” Ucapnya lagi dengan menggebu-gebu, sorot kebencian terpancar begitu jelas dari wajahnya.

***

Lima belas menit telah berlalu, Neall kehabisan cara untuk menunggu Lova yang katanya sedang bersiap. Neall sengaja menunggu gadis itu di basement parkir gedung apartemen, entahlah ia lebih ingin menunggu di sana.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang