48

871 51 0
                                    

Udah vote kan gais???

Eh, ada yang nunggu cerita ini up gak sih?





Mulmed: Velova.

Selamat membaca.

***

Seporsi steak tuna dan seporsi sandwich salmon yang masih hangat masing-masing lengkap dengan milkshake strawberry dan orange juice baru saja tersaji di atas meja. Daneall mengutak-atik ponselnya sembari menunggu Lova yang izin ke toilet beberapa saat lalu. Siang ini keduanya memutuskan untuk menghabiskan hari di luar ruangan, beberapa hari hanya di apartemen membuat mereka sedikit jenuh. Hal pertama yang mereka lakukan tentu saja makan siang di restoran ternama di tengah kota Manchester mengingat pagi tadi keduanya hanya minum susu hangat dan memakan beberapa potong biskuit cokelat.

"Apa aku lama?" Suara Lova mengalihkan fokus Neall. Pria itu mendapati Lova telah duduk sempurna di hadapannya, dengan segera Neall menutup ponselnya dan meletakkan benda persegi itu di atas meja.

Neall meneliti raut Lova sejenak, "Kau terlihat lebih cerah," Sahut Daneall dengan sedikit senyuman, Ia tahu gadis itu menghabiskan lebih dari lima belas menit di dalam toilet untuk merias diri, saat berangkat tadi Lova sama sekali tidak berdandan hanya mencuci muka.

"Lebih cerah atau lebih cantik?" Pancing Lova dengan senyum dibuat-buat menggoda. Gadis itu mengingat kembali memang semenjak mereka bertemu lagi beberapa hari lalu Daneall belum pernah memujinya cantik secara terang-terangan.

"Ingin sekali mendengar pujianku?"

Ah sial! Batin Lova. Seharusnya Daneall yang gelagapan menjawab pertanyaannya bukan malah dirinya sendiri yang terjebak. Lalu kenapa pria itu sulit sekali untuk mengatakan bahwa dia cantik? Ck menyebalkan!

"Sudahlah aku ingin makan, berbicara denganmu tidak akan membuatku kenyang," Putus Lova sengaja untuk mengalihkan pembicaraan, lalu langsung meraih sandwich salmon miliknya dan memakan dengan setengah kesal.

Sementara Neall terkekeh pelan.

"Kau selalu cantik dengan atau tanpa make up."

Uhukk!

***

Movil Daneall terpakir di basement sebuah mall besar, tampak di dalamnya Daneall tengah tenang menggigit apel sedang Lova memfokuskan diri pada layar gadgetnya, keduanya baru selesai mengelilingi seisi mall.

"Aku ingin jet pribadi!" Ujar Lova tiba-tiba yang sontak membuat Neall langsung menelan bulat sepotong apel yang baru saja masuk ke dalam mulutnya, jelas pria itu langsung tersedak.

Daneall tentu saja kaget, membeli jet pribadi untuk gadis itu bukan perkara yang mudah juga bukan perkara yang sulit. Daneall bisa saja saat ini menghubungi Dean dan memerintah kakak kandungnya itu untuk membelikan Lova sebuah jet pribadi. Namun kembali lagi, Daneall tidak suka barang-barang yang diberikannya kepada Lova berasal dari uang orang lain meskipun itu uangnya Dean. Ya, Daneall akui dia memiliki separuh saham dari Izz Corp, perusahaan besar milik mendiang ayahnya, bahkan jika dibandingkan dengan Dean persentase kepemilikan Neall akan saham Izz Corp lebih besar hanya saja saat ini Daneall lebih suka bergelut di dunia gelapnya, mengurus berkas-berkas menurut Neall sungguh rumit dan membosankan jika dibanding membunuh.

"Uangku belum cukup jika membeli jet pribadi Velova, kau tahu sendiri jika selama sebulan kemarin aku tidak pernah menerima pekerjaan." Jelas Neall sedikit tenang berharap Lova akan mengerti.

"Ck, pelit."

Neall melongo tak percaya.

"Kau sungguh sensitif beberapa jam belakangan ini, apa kau sedang dalam periodemu? Atau jangan-jangan kau.. hamil?"

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang