Udah vote kan guys??
Part 43 dan 44 aku up ulang.
Tandai kalo ketemu typo yaa
Mulmed : Neng Velova
Oiya sebelum lanjut aku mau tanya dulu deh. Ini udah ada di part sebelumnya tapi udah aku unpublish jadi aku tanya ulang di sini.
1. Selama ini kamu baca 'DANEALL' pake ejaan yang mana?
a. DANEALL
b. DENIALL
c. DENIELL
d. DANIELL2. Ejaan 'DAX' yang kamu gunakan yang mana?
a. DAX
b. DEXUdah itu aja
Selamat membaca :)
***
Lova terbangun dengan perasaan gusar ketika mendapati dirinya berada di sebuah ruangan yang sangat asing baginya. Ruangan dengan cat putih bercampur krem dan dengan sebuah jam dinding berkesan klasik yang menunjukkan pukul sembilan pagi. Seingatnya semalam ia masih tidur di ruang rawat rumah sakit dengan ditemani sosok Daneall, tapi saat ini pria itu tidak menampakkan batang hidungnya.
Lova bangkit dengan perlahan sambil menyangga kepalanya yang terasa berat, ia turun dari ranjang dan menuju ke arah pintu, gadis itu lalu memasangkan telinganya ke daun pintu guna mendengar suara yang ada di luar, tapi keadaan hening, tak seperti kemarin yang terdengar suara percakapan para penjaga di depan pintu. Ia dengan perlahan mencoba membuka handel pintu berharap tidak terkunci namun harapannya salah, pintu itu terkunci dari luar.
Lova lalu menatap pada jendela, dengan pelan sekali ia berjalan ke arah jendela, beharap dapat melihat ke arah luar guna mengenali posisinya saat ini.
Pemandangan alam dengan rumput hijau dan pohon-pohon yang menjulang tampak terlihat lumayan jauh di sana, ada beberapa rumah yang sangat megah yang menjulang juga, tampaknya ini lokasi perumahan mewah. Pemandangan lain yang tampak adalah taman bunga yang ada di dalam kawasan yang ditempati Lova, sepertinya tempat ini bukanlah gedung apartemen atau yang lain serupanya, tempat ini pula jauh dari tengah kota, atau tepatnya berada di pinggiran kota.
Lova bertanya-tanya sendiri di mana ia berada sekarang.
Pintu berderit pelan, Lova menoleh refleks berharap Neall ada di sana.
"Hi, masih mengingatku?" Seorang pria berdiri di sana, penampilannya rapi dengan tuxedo hitam yang terpasang pas di tubuhnya, ia membawa nampan berisi makanan dan meletakkan itu di atas meja.
Lova sedikit mendelik, merasa pernah melihat wajah itu.
"Kau? Kenapa kau ada di sini? Pergi!!" Lova mengusir pria itu dengan nada tegas namun tak mampu berbuat lebih, tubuhnya masih kaku dengan kepala yang berat.
"Seriously? Kau menyuruhku pergi dari rumahku sendiri? Hahaha.. What a joke girl?" Pria itu tertawa dengan keras.
Lova mendengus tak suka. Pria ini adalah pria yang hampir menciumnya di bar waktu itu.
"Kekasihmu itu yang membawamu ke sini, serta menitipkan dirimu padaku," Jelas pria itu, Lova menganga tak percaya.
Drama apa lagi yang hendak Neall mainkan?
Hubungan mereka sudah sedikit membaik sejak kemarin, lalu kenapa Daneall menitipkan dirinya pada orang lain, terlebih lagi sosok itu adalah pria mesum yang hampir menciumnya kala itu.
Lova mendengus kasar ketika pria itu berlalu keluar dari kamar. Seperti semula pria itu mengunci dari luar. Lova dengan malas meraih sarapan yang dibawakan untuknya dan memakannya dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLIVAGANT (END)
Teen FictionIni cerita tentang seorang pembunuh bayaran dengan sejuta kisah kelam serta kehidupan gelapnya yang jatuh cinta dengan gadis pertukaran pelajar. Awal pertemuan sungguh tak terduga, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memiliki gadis itu setelah perte...