41

1K 63 4
                                    

Udah vote kan guys??

Tandai kalo ketemu typo yaa

Mulmed : Neng Velova

Selamat membaca :)

***

“Siapa kamu?”

Daneall menegang mendengar dua kata itu. Apa benturan yang ia lakukan pada kepala Lova menyebabkan gadis itu amnesia. Oh God, jangan sampai itu terjadi.

“Hei, aku kekasihmu Lova, jangan berpura-pura,” Sahut Neall berusaha tidak panik.

Lova menampilkan raut bingung, “Hah? Lova? Namaku bukan itu, namaku Anastasia,” Jawab Lova lirih.

Fuck, Apa yang kamu katakan? Who's the fucking Anastasia? Kamu Velova Arabella kekasihku, dan aku Daneall Xademon, your boyfriend!” Sahut Neall frustasi.

“Hikss.. kamu orang asing dan berani membentakku hikss,” Gadis itu tiba-tiba berubah cengeng, ia mulai menangis.

“Sial! Tunggu di sini aku akan memanggil dokter sialan itu, berani-beraninya dia mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kepalmu itu!” Maki Daneall lalu beranjak ingin keluar.

“Hei, kamu mau ke mana?” Suara Lova mencegah langkah Daneall.

“Tentu saja memanggil si sialan itu untuk memeriksa kepalmu lalu memberinya pelajaran!” Sentak Neall.

“Kemarilah,”

Daneall patuh ia mendekat pada Lova.

I'm good. Hanya kepalaku sedikit berat, aku tidak amnesia aku masih ingat siapa aku dan siapa kamu,” Ujar Lova menjelaskan. Dirinya hanya ingin sedikit menjahili Daneall, lalu lihatlah, pria itu benar-benar panik.

Lova mematung, memang pada kenyataannya ia pernah mendengar dari Dax Logan bahwa dirinya kehilangan ingatan, namun untuk percaya pada ucapan pria itu ia butuh bukti lebih.

“Kamu ingat kenapa bisa sampai di sini?”

Lova mengangguk, dia sangat ingat. Karena keras kepalanya, ia melawan ucapan Daneall dan berakhir pria itu marah serta membenturkan kepalanya ke tembok. Jika saja ia patuh pada Neall seperti sebelum-sebelumnya maka segalanya akan baik-baik saja.

I'm so sorry,” Lanjut Neall penuh penyesalan.

“Aku sudah memaafkanmu, di sini aku juga bersalah, tidak seharusnya aku membangkang ucapanmu,” Jawab Lova.

Neall mengernyit heran, ada apa dengan Lova? Kenapa setelah bangun dari pingsan ia langsung patuh pada dirinya? Apa karena benturan di kepalanya? Oh seharusnya Neall mensyukuri hal itu.

“Lalu? Siapa Anastasia yang kamu maksud itu? Nama lainmu? Atau nama dari dunia pingsanmu?”

Lova tertawa kecil.
“Aku tadi hanya ingin mengerjai mu,”

Neall langsung mengusap rambutnya kasar.

Damn Lova, aku benar-benar khawatir,”

“Lalu jika kamu khawatir kenapa kamu melukaiku?”

Pertanyaan Lova membungkam Neall. Pria itu terdiam dalam waktu yang lumayan lama. Ketika akan memberi jawaban, sebuah panggilan telepon menggagalkan aksinya.

“Ya?” Sahutnya.

“Baik, kirimkan identitas lengkap dengan alamat dan posisinya saat ini,” Sambungnya lagi.

“Kupastikan sebelum esok dia sudah menjadi mayat.” Tegas Neall lalu memutuskan panggilan telepon.

Pria itu mengutak-atik ponselnya sejenak lalu tersenyum menyeringai. Lova menghela napas, sudah pasti dia akan pergi menjalankan tugasnya, membunuh orang.

SOLIVAGANT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang