Author POV
Pagi ini rumah mewah dan besar itu dipenuhi dengan suara Isak tangis seorang gadis kecil yang sejak 3 hari yang lalu menderita karena demam yang menyerangnya. Dokter mengatakan bahwa demam yang di derita gadis kecil itu hanya demam biasa.
Daren memijit pelipisnya karena merasa pusing, sudah dua hari ini ia tak berangkat ke kantor karena ponakan yang sudah ia anggap sebagai putrinya itu terus saja menangis karena mengalami demam.
"Huwa....hiks...hikss...waaa..mama" suara yang terdengar sangat memilukan hati.
Kata dokter sepertinya Ziena sakit karena merindukan seseorang, Dokter itu tak mau menyebut orang itu karena dia tahu keadaan yang menimpa Ziena, sebenarnya dokter itu tahu bahwa Ziena merindukan mama-nya. Tapi yang dokter itu tahu mama yang Ziena maksud adalah ibu yang melahirkannya, padahal sebenarnya mama yang Ziena maksud adalah Agnes. Gadis bar-bar yang Ziena dan papanya temui di pinggir jalan.
"Daren, coba kamu kabari Agnes. Sepertinya ujiannya sudah selesai" ujar Meila. Alasan kenapa mereka tidak meminta Agnes untuk datang ke rumah mereka dan menemui Ziena adalah karena gadis itu sedang ujian. Daren tahu karena Agnes yang memberitahunya saat itu.
Mereka tak mau mengganggu gadis itu, maka dari itu mereka sengaja mengiming-imingi Ziena dengan banyak hal. Awalnya memang Ziena mau dan semuanya berjalan lancar, namun karena mungkin terlalu sering dibohongi anak itu jadi sakit karena rindu.
Mungkin...
Tidak, itu benar. Dokter sendiri yang mengatakannya kemarin.
"Bentar, ma." Daren menjauh dari kamar Ziena, memasuki kamarnya dan meraih HP-nya.
"Halo" ujarnya dengan suara datarnya
"Hmm" terdengar sahutan dari sebrang
"Ini siapa?" Dengan suara yang terdengar serak Agnes bertanya.
"Daren"
"Oh, kenapa?"
"Lo sibuk?"
"Enggak kok, ini malah baru bangun" terdengar suara seseorang yang sedang menguap.
"Siapa, Nes?"
"Om-om"
Lalu terdengar suara dua orang yang sepertinya sedang mengobrol."Ck, bisa datang kesini? Ziena sakit dia nyariin lo"
"Hah? Serius? Gue kira dia ud- emm gue segera meluncur"
Tut..Tut..
"Gue gak yakin dia bisa kesini" gumam Daren. Lalu membuka room chatnya dengan Agnes.
Setelah melakukan sesuatu dengan room chat mereka Daren langsung meletakan HP-nya kedalam saku celananya.
"Ck, masih belum ada Poto profil"
💣
Saat sedang asyik-asyiknya tertidur pulas dengan mimpi yang berjalan begitu lancar dan indah, aku harus terbangun karena getaran HP-ku yang sangat mengganggu.
Dengan sangat malas, aku meraih ponsel ku lalu menekan tombol hijau.
"Halo" terdengar suara dari sebrang panggilan.
"Hmm" dengan malas-malasan aku menyahut, saat ini mataku masih terpejam karena masih sangat mengantuk.
"Ini siapa?" Lanjut ku dengan suara serak.
"Daren" ah orang ini selalu saja menganggu.
"Oh, kenapa?"
"Lo sibuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED [SELESAI]
RomanceBerawal dari ke-sokjagoannya dalam hal melempar, Agnes jadi mendapat musibah. Tanpa sengaja botol yang ia lempar malah mengenai sebuah mobil yang kebetulan melintas. Pemilik mobil memintanya mengganti rugi, namun beruntungnya saat orang itu hendak m...