End

6K 342 13
                                    

Vote dan komen ya!
Kalau ada typo, komen ya.

Vote dan komen ya!Kalau ada typo, komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Agnes melangkah keluar dari dalam kamar mandi, wanita itu baru saja selesai membenahi barang-barang yang ada di dalam kamar mandinya. Saat ia baru saja menginjakkan kaki di atas keset kaki untuk mengeringkan telapak kakinya, suara teriakan Ziena langsung menyambutnya.

"HUUU MAMA..." teriak anak itu sambil berlari memasuki kamar. Ia langsung memeluk Agnes dengan mata yang berkaca-kaca.

Agnes tampak berjongkok dan menatap Ziena yang kini balik menatap Agnes dengan tatapan menelisik.

"Ziena kenapa teriak-teriak gitu?" tanya Agnes sambil menyampirkan rambut Ziena yang menghalanginya penglihatan anak itu.

Ziena menatap Agnes dengan serius, "kata papa tadi malam dia makan mama." tuturnya dengan nada khawatir.

Agnes terdiam dengan mulut yang terbuka sedikit, lalu wanita itu menghela nafasnya.

"Di mana papa kamu?" tanya Agnes sambil berdiri, ia menggeram marah sambil menahan emosinya yang sepertinya akan memuncak.

"Di bawah, ma." Ucap Ziena lalu menggenggam tangan sang mama dengan erat. "Benar ma?" tanyanya penasaran.

"Enggak lah, papa itu emang suka ngarang!" Jawab Agnes.

Keduanya langsung keluar dari kamar dan menuruni anak tangga, menghampiri Daren yang terlihat sedang menatap layar televisi dengan serius.

"Hu... Papa tukang ngarang!" Sontak ucapan Ziena membuat atensi pria itu beralih ke arah Agnes dan Ziena.

Daren meringis ketika ia menatap wajah Agnes yang terlihat sangat kesal dengan mata yang menyorot Daren tajam.

"Papa bohong, awas nanti masuk neraka," lanjut Ziena dengan menatap Daren kesal.

"Papa ga bohong Zi, papa em-"

"Oh ya?" Agnes memotong ucapan Daren lalu mendekati pria itu. "Kamu tahu definisi makan ga sih?" Ketus wanita itu membuat Daren terkekeh.

"Ka-"

"KAKAK.." ucapan Agnes terhenti saat teriakan Ziena menggema, mereka menoleh ke arah Ziena yang sudah berlari menuju pintu depan saat ia melihat kakaknya dengan seragam sekolahnya baru saja masuk ke dalam rumah.

"Loh ko udah pulang, sayang?" tanya Agnes lembut.

"Orangtua guru ada yang meninggal ma, makanya pulang lebih awal." Ujar Yani lalu mendekat ke arah Agnes dan Daren dengan Ziena yang berada di sampingnya.

"Oh gitu, yaudah sana ganti baju dulu."

Yani mengangguk sambil tersenyum, ia mengajak Ziena menuju kamar mereka dengan sepanjang perjalanan dipenuhi dengan adegan tanya jawab yang terkadang membuat kedua gadis itu tertawa.

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang