Hola.....
Jangan lupa vote woi rangjarHappy reading 🦠
Keadaan yang mulai membaik membuat Ziena bisa pulang hari ini, setelah menghabiskan banyak waktu di rumah sakit itu, akhirnya ia bisa pulang.
Ditengah perjalanan di lorong rumah sakit, tanpa sengaja Agnes bertemu deng Agrenia. Agrenia meneriaki nama Agnes saat ia melihat siluet orang yang ia kenali itu.
"Ini beneran Agnes?" tanyanya tidak percaya.
Agnes mengangguk sembari tersenyum, hal itu membuat Agrenia langsung memeluk sahabatnya itu begitu kuat.
"Gue kangen" ujarnya dengan mata berkaca-kaca, ia mengangkat tangannya dan mengelus singkat punggung sahabatnya itu dengan penuh kerinduan.
"Aku juga." Balas Agnes dengan perasaan haru. Ia kira setelah ia kembali ke kampung halamannya Agre akan melupakannya begitu saja, ternyata ia salah besar. Bisa dirasakannya sekarang, bahwa pelukan hangat sahabatnya itu masih sama, bahkan semakin hangat.
"Tante, saya ijin bawa Agnes sebentar ya" pinta Agre sambil menatap Meila yang sedang menggendong Ziena yang tampak tertidur.
"Iya, nanti kalau udah selesai telepon Daren aja ya biar Agnes dijemput sama dia" jawab Meila
"Iya Tante"
Meila berlalu meninggalkan Agre dan Agnes yang tampak bergandengan tangan. Setelah itu kedua perempuan itu berjalan berlawan arah dengan Meila menuju taman rumah sakit. Setibanya di tempat tujuannya, mereka langsung duduk dan Agre yang membuka pembicaraan.
"Ternyata Deva yang bantuin Yucika" ujarnya dengan nada pelan. Rasa bersalah menjalar dihatinya mengingat dialah awal dari kedekatan mereka dengan gadis bernama Deva itu.
"Oh ya? Berarti dia yang ambil hp aku?" tanya Agnes dengan nada yang terdengar ragu.
"Iya, Nes." Agrenia menganggukkan kepalanya. "Deva udah cerita yang sebenarnya sama gue, ternyata orangtuanya gak pernah kerja di rumah Yucika, itu cuman karangannya doang biar kita percaya sama dia" Agrenia menatap Agnes yang sedang mengernyitkan dahinya.
"Kok dia mau lakuin itu ya?" Nada suara Agnes penuh dengan pertanyaan serta penasaran. Ia bingung mengapa Deva mau membantu Yucika melakukan kejahatan, Agnes penasaran apa alasan Deva dibalik setujunya dia bekerjasama dengan Yucika.
"Lo mau tahu alasannya?" Agre menghela nafasnya, setelah melihat sahabatnya itu menganggukkan kepala ia mulai berbicara, "karena Daren." Jawab Agre singkat.
Jawaban itu membuat Agnes semakin bingung. Mengapa daren menjadi alasan Deva mau membantu Yucika?
"Seperti yang pernah kita bicarakan dulu, Nes. Deva itu anak beasiswa waktu dia SMA, dan dia satu sekolah dengan Yucika dan Daren. Ternyata sewaktu Deva kelas 10 dia suka sama kakak kelasnya dan orang itu adalah Daren, sayangnya dia ga bisa ngelakuin apa-apa karena Yucika." Deva menghela nafasnya, "akhirnya dia ga berani deketin Daren soalnya Yucika bilang dia gak pantes apalagi dia anak beasiswa, ga selevel gitulah. Akhirnya Deva mundur, trus nyoba ngelupain Daren, tapi dia ga bisa. Akhirnya dia tetap cinta sama Daren walau dia gapernah lagi ketemu sama Daren setelah Daren tamat."
"Singkatnya dia ketemu sama Yucika dan mereka ngobrol. Mereka sepakat nyingkirin elo, awalnya Deva ga mau karena dia kayak udah pasrah gitu sama cinta dia ke Daren, dengan kata lain dia udah hampir move on, tapi karena rayuan Yucika yang nyuruh dia cuman deketin kita berdua trus ngambil hp lo akhirnya Deva mau. Jadilah seperti ini." Setelah mengatakan semuanya Agre kembali menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED [SELESAI]
RomanceBerawal dari ke-sokjagoannya dalam hal melempar, Agnes jadi mendapat musibah. Tanpa sengaja botol yang ia lempar malah mengenai sebuah mobil yang kebetulan melintas. Pemilik mobil memintanya mengganti rugi, namun beruntungnya saat orang itu hendak m...