Kehilangan

4.4K 365 24
                                    

Haiiiii
Jangan lupa vote dan komen ya, apalgi kalau ada typo.

Kasi krisar juga boleh. Wkwkwk

Happy reading








Aku menghempaskan tubuh ku ke atas kasur milik ku. Hari ini sungguh melelahkan, banyak kegiatan yang harus ku lakukan, namun semuanya terobati dengan kehadiran orangtua dari bang Jones. Setidaknya walau aku tidak bisa bertemu dengan orangtua ku sendiri, aku bisa bertemu dengan orangtua bang Jones.

Hari ini adalah hari wisuda pria itu, besok pagi mereka akan pulang kampung untuk merayakan kelulusan bang Jones di kampung. Sebenarnya aku ingin sekali ikut pulang, namun aku harus kuliah dan tidak ada hari libur yang bisa ku gunakan untuk bepergian.

Aku menghela nafas ku, aku kembali bangkit dan memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhku dari keringat yang membanjiri tubuh saat melakukan banyak gerakan tadi siang.

💣

Aku berjalan gontai menuju ruangan kelas, dugaan ku benar bahwa Deva dan Agre pasti sudah berada di ruangan itu, keduanya tampak berbincang serius lalu kemudian tertawa. Aku mengerutkan dahi ku lalu duduk di meja yang berseberangan dengan mereka, hati kecil ku entah mengapa merasa sakit padahal hanya melihat Agre tertawa dengan Deva.

"Woi" aku menoleh ke arah Agre yang barusan mengeraskan suara. Mereka berdua menatap ku dengan alis tertaut.

Aku hanya mendongakkan kepala ku menatap mereka dengan tatapan bertanya.

"Ngapain lo disitu, sini" panggil Agre. Aku mengangguk lalu berjalan ke arah mereka, duduk tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Mengingat mereka yang asal pergi tanpa memberi kabar walaupun hanya  melalui Chat membuat ku agak marah.

"Lo kenapa, Nes?" tanya Deva dengan suara pelan. Aku menatapnya dan menggelengkan kepala ku sambil tersenyum tipis.

"Kebiasaan lo" ujar Agre penuh penekanan.

Aku menelan Saliva ku dengan jantung yang berdegup cukup kencang, aku menatap heran ke arahnya, "apanya yang kebiasaan?" tanya ku dengan tatapan tak suka

"Ya kebiasaan, sok tegar. Padahal lo punya masalahkan?"

Aku menggeleng sambil mengerutkan alis, kenapa juga Agre harus sok tahu seperti ini?

"Halah, bacot"

"Apaan si, gaje" aku beridiri lalu memilih pindah ke meja yang masih kosong, entah kenapa hari ini aku terlalu terbawa emosi padahal biasanya Agre sering berbicara seperti itu padaku tapi aku tidak pernah langsung terbawa perasaan seperti ini.

Saat bel berbunyi aku langsung keluar dari ruangan kelas, menuju kantin untuk makan siang. Sebenarnya aku bisa langsung pulang karena tidak ada lagi kelas setelah ini, tapi aku masih ingin makan siang di kantin kampus saja.

Beberapa menit duduk seorang diri, Deva dan Agre datang menghampiri ku, duduk di samping ku dan Deva duduk di depan ku.

"Lo kenapa sih?" tanya Agre penasaran.

"Gue lagi badmood aja, jadinya Baperan" aku tersenyum tipis lalu meletakkan ponsel ku diatas meja. Aku menerima semangkuk mie yang diberikan ibu kantin dan langsung menyantapnya.

"Kirain kenapa" ujar Agre sambil berdecak.

"Gue balik duluan ya Gre, Dev. Soalnya ada urusan" ujar ku setelah makanan ku tandas. Kedua orang yang sedang memakan pesanan mereka itu mengangguk sebagai jawaban.

Aku langsung meraih Tote bag ku dan melangkah menuju tempat biasanya untuk membayar makanan. Setelah selesai membayar, aku langsung berjalan menuju gerbang belakang dan menyetop angkutan umum yang lewat.

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang