Mamama

9.3K 634 46
                                    


Sabtu biasanya adalah hari pengganti untuk mata kuliah yang sempat terlewatkan, oleh karena itu terkadang kami cepat pulang. Seperti saat ini, aku dan Agre sudah berada di taman yang ada dekat kampus,kami duduk di sebuah bangku sambil menikmati ice-cream. Kami berbincang banyak hal, mulai dari alasan kenapa dia tak masuk kampus kemarin dan alasan kenapa aku aku bisa berurusan dengan pria itu.

Aku bahkan tidak tahu siapa namanya, yang ku tahu dia sangat licik dan wajahnya sangat tampan. Ah, lupakan yang terakhir, itu sama sekali tidak berguna.

"Eh serius lo?" tanyanya dengan raut wajah tak percaya. Aku mengangguk Bodo amat sambil menikmati ice-cream ku

"Ya lo sih, galaunya cuman karena film Sad ending " lanjut Agre

"Ya lo tahu kan gue emang gitu, masalahnya tumben-tumbenan gue gak sadar kalau gue belok kiri. Aturannya kan gak ada belok-belokannya, lurus terus. Nah gue dengan sok jagonya malah mengasah kemampuan gue dalam hal lempar-melempar, dan botol minuman itu menjadi korbannya. Soalnya korban gue malah menghasilkan korban." Ucap ku panjang

"Trus Lo disuruh ganti rugi berapa?" tanya Agre dengan wajah penasaran

"Gak disuruh ganti ru-"

"Demi apa anjir?" Potongnya dengan wajah terkejut. Aku mendengus lalu menghela nafas panjang.

Seperti biasa, gadis yang ada di sampingku ini selalu saja membuat kami menjadi pusat perhatian saat dia memberikan rekasi terkejut. Sangat berlebihan, aku tidak tahu dari siapa dia memperoleh sifat seperti itu, yang pasti bukan sifat bang April, tukang becak yang ada di perempatan

"Dengerin dulu, gue gak disuruh ganti rugi, tapi gue disuruh jagain anak si bapak itu. Lo gausa nanya kenapa bisa gitu karena gue juga gak tahu. Yang gue tahu, pas dia mau nagih 10 juta atau berapa itu gue lupa, anaknya yang di dalam mobil tiba-tiba nangis, ternyata anaknya eek, dan si bapak gatau cara nyebok yaudah gue bantu. Eh ujung-ujungnya dia malah nyuruh gue jagain anaknya karena dia ada meeting penting"

"Tru-" aku langsung memberi isyarat agar dia tetap diam dengan mengangkat tangan ku

"Sialnya pas gue udah sampe di taman, karena diantar sama bapak itu dan si bapak udah pergi. Tiba-tuba ada orang gila dong yang ngaku kalau anak kecil yang gue gendong anaknya dia, dan karena itu gue bawalah anak itu lari dan kita sembunyi dalam kafe, tiba-tiba ada dari pihak rumah sakit nangkep itu orang gila dan gue langsung lega disitu"

"Trus?"

"Nah pas gue mau bawa anak itu balik ke taman, gue tiba-tiba di tangkep sama bodyguard gitu. Gue di bawa paksa. Dan lo tahu, gue di bawa ke sebuah ruangan keknya perkantoran gitu dan gue di bawa ke ruang CEO" aku menghela nafas sambil menetralkan degup jantungku yang berdetak semakin cepat karena masih kesal dengan pria itu

"Kok bisa sih?"

"Bisa lah,karena ternyata gue malah di fitnah nyulik anak. Lo tahu perasaan gue hancur banget gila, gue udah capek-capek lari-larian biar anaknya selamet eh gue malah di tuduh nyulik anaknya. Kesel gue, apalagi dia bermaksud nyeblosin gue ke penjara" aku membuang kasar nafasku sambil mencoba menenangkan perasaan ku yang tiba-tiba sangat ingin menampar seseorang.

"Kok hidup lo gitu amat, Nes" ujar Agre sambil menggelengkan kepalanya

"Dan sialnya, waktu gue cerita pengalaman gue itu ke SAHABAT gue, dia malah ketawa. Gue kesel banget" ujar ku membuat Agre malah terkekeh

"Lucu tau gak, pengalaman lo unik banget" ucap Agre

"Unik pala lo tujuh belas" ketus ku

💣

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang