"DIAM, kamu harus ikut kami"
"Eh, jangan sini anak saya. Apa-apaan ini, main bawa-bawa aja"
"Sejak kapan anak ini menjadi anak anda?"
"Dia memang anak saya, lepaskan!"
Tanpa aku sadari ternyata kami sudah di tonton oleh banyak orang, bahkan sampai ada yang merekamnya dengan menggunakan ponsel. Apa-apaan ini? Jangan bilang aku akan viral besok?
Aku di paksa masuk kedalam sebuah mobil dan ternyata di dalam mobil masih ada dua orang pria lagi, satu orang duduk di depan dan satu lagi duduk di belakang. Ziena duduk di pangkuan pria yang duduk di depan dengan tangisan yang sangat memilukan.
Sedangkan dua pria berada di kanan dan kiri ku dan satu pria lagi duduk di depan untuk mengendarai mobil. Aku terus memberontak agar di lepaskan tetapi mulutku malah di tutup menggunakan lakban hitam membuatku sedikit susah bernafas.
Mobil berhenti di depan sebuah bangunan tinggi yang tadi ku lihat, aku di paksa berjalan mengikuti mereka, sayangnya Ziena malah tertidur di pangkuan pria bertubuh besar itu. Aku melihat mereka membawa kami memasuki lift entah menuju lantai berapa.
Tubuhku mulai berkeringat akibat rasa takut yang begitu meraja rela, aku belum ingin mati untuk saat ini, aku masih ingin menyelesaikan pendidikan ku dan masih ingin bertemu dengan cowok yang waktu itu ku temui di rumah kak Melya. Apa kalian tahu dia?
CEO'S Room
Tulisan itu terpampang dengan tulisan tebal dan hitam di atas pintu sebuah ruangan. Apa ini? Kenapa aku malah dibawa ke sini?
"Emmm" aku masih mencoba memberontak tetapi dua pria yang memegang tangan ku hanya diam sambil terus memaksaku berjalan.
Pintu ruangan terbuka, dan yang pertama kali kulihat adalah ruangan mewah dan pria yang tak asing bagi ku tetapi aku tidak tahu namanya, pria itu tak lain adalah pria yang menyuruhku untuk menjaga anaknya.
Apa ini? Apa maksudnya?
Aku melihat Ziena di berikan kepada seorang perempuan berpakaian khas kantoran dan langsung membawa Ziena ke dalam sebuah ruangan yang ada di sana. Entahlah aku tak tahu kemana perempuan itu membawa Ziena, itu bukan hak ku untuk melarang karena bapaknya saja tampak tak mempermasalahkan hal itu.
"Buka" ucap pria itu singkat. Pria yang ada di sebelah kanan ku langsung membuka lakban yang ada di mulutku dengan sekali sentakan. Hal itu membuat aku merasakan rasa sakit yang teramat dalam akibat rambut-rambut halus yang ada di sekitar bibirku ikut tertarik.
"Awwss, SAKIT BODAT" dengan refleks-nya aku membentak pria yang ada di sebelah ku.
Aku mengalihkan pandangan ku pada pria yang malah berdiri dengan santai di depan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED [SELESAI]
RomanceBerawal dari ke-sokjagoannya dalam hal melempar, Agnes jadi mendapat musibah. Tanpa sengaja botol yang ia lempar malah mengenai sebuah mobil yang kebetulan melintas. Pemilik mobil memintanya mengganti rugi, namun beruntungnya saat orang itu hendak m...