Bertemu

3.8K 406 69
                                    

Haiii
Disini banyak bom hahah

Jangan lupa vote dan komen ya

Happy reading 🦠

°•°•°•

Daren menyusuri tempat itu dengan perasaan campur aduk, ia berharap agar Agnes ada di sana, di sebuah gubuk yang terlihat sudah tua.

Daren berlari sekuat tenaga saat ia melihat sebuah Cahaya dari gubuk itu, ia mendekat dan mendapati dua orang pria sedang berselisih paham dan seperti sedang mencari-cari sesuatu.

Daren yang takut ketahuan lebih memilih bersembunyi dibalik semak-semak belukar yang ada di sana. Ia menguping pembicaraan kedua pria itu dengan serius.

"Gimana bisa hilang sih?" salah satu dari pria itu tampak kesal karena orang yang mereka sandera telah menghilang.

"Gue gatau bangsat, bukanya lo tadi yang jaga. Gimana sih." ketus pria satu lagi

"Ya iya, tapi karena anak si Toriq mau brojol mau gamau kita balik lah, ya kali gue sendirian disini." Sahut pria itu lagi.

"Kan ada gadis itu, lo gak sendirian, bangsat lo." Pria itu memukul udara karena ia sangat kesal.

"Gue kira dia ga bakalan bisa lari, soalnya dia buta. Tadi juga pas gue belum kesini dia ga ada yang jaga, dan dia gak kemana-mana. Gue kira.... arghh" keduanya tampak frustasi dengan keadaan yang harus mereka hadapi saat ini. Orang yang mereka sandera sudah pergi tak tahu kemana.

"Jadi Agnes gak ada disini?" Batin Daren dengan perasaan kecewa.

"Cari sekitar sini aja dulu, kalau dia memang lari palingan cuman sekitaran sini." Mereka mulai berpencar dan mencari orang yang telah menghilang itu. Keduanya tampak serius, mereka takut bos meraka akan marah jika tahu yang kejadian adalah seperti saat ini.

Sedangkan di balik semak-semak itu, Daren langsung mengeluarkan ponselnya. Mengetikkan beberapa pesan pada Aldrick agar mereka tak usah sampai kesini karena Agnes tidak ada disini.

Daren keluar dari persembunyiannya dan berlari kembali ke mobilnya, ia duduk disana dengan pikiran yang berkecamuk. Jika Agnes lari seorang diri dari sini itu artinya ia belum jauh dari sini, tapi mana mungkin ia bisa lari sedangkan dia tak bisa melihat jalan. Tapi jika ia pergi dari sini dengan ditolong oleh seseorang, siapa orang yang menolong Agnes, dan kemana orang itu membawa Agnes?

Sedari tadi itulah yang Daren pikirkan, jika ia keluar dan ikut mencari Agnes disekitaran sini, Daren takut ia akan ketahuan dan nantinya dua orang itu akan melaporkannya pada Yucika. Bukannya ia takut ketahuan oleh Yucika, hanya saja ia tidak mau Yucika mengetahui keberadaannya di tempat ini.

Daren meremas kuat setir mobilnya. Ia tahu Yucika sudah sangat kelewatan, dari sini Daren tahu bahwa pilihannya untuk melepaskan gadis itu adalah pilihan terbaik di hidupnya.

💣

"Gue mau dengar suara kesakitan jalang itu." Suara dari sebrang telepon membuat dua pria itu ketakutan. Saat ini Yucika a.k.a bos mereka sedang menelepon.

"Itu....di-dia menghilang nyonya."

"HAH? BAGAIMANA BISA- AISH CEPAT CARI"

"Saya dan Jordi sedang mencarinya, nyonya.

"Aish, gunakan alat pelacak yang gue pakekan di lehernya, bodoh!"

"Ah...ya baik nyonya."

Pria bernama Sony itu mematikan sambungan telepon dan membuka sebuah aplikasi untuk melacak keberadaan gadis itu, ia tersenyum miring saat melihat titik merah pada peta masih ada di sekitar sini.

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang