Sebagai manusia normal yang tidak memiliki Indar ke 6, kita pasti tidak tahu dengan suatu hal yang akan terjadi esok hari. Kita tidak akan bisa tahu apa yang akan kita alami besok, lusa dan seterusnya.
Begitu juga dengan ku. Aku hanya seorang gadis biasa yang hanya hidup mengikuti garis takdir yang telah Tuhan berikan padaku.
Awalnya emang berjalan biasa saja, namun sebuah kesialan yang menimpaku malah menimbulkan kesialan yang terus-menerus bertambah.
Hanya karena sebuah film yang berakhir menyedihkan aku menjadi badmood sepanjang pagi, alhasil membuatku tanpa sengaja memancing kesialan yang datang terus menerus.
Aku, Agnes Clarita S
Manusia dengan mood yang cepat sekali berubah, kebar-baran yang bisa datang kapan saja, dan yang tak bisa menomorduakan keluarga, hadir ditengah-tengah para manusia rebahan dan siap membagi kisah-kisah yang diatur oleh istri bapak Kapas.
Author POV
Hari ini jam kuliahnya masuk agak siang, oleh karena itu Agnes memutuskan untuk rebahan sambil nonton film yang katanya bisa bikin baper. Agnes menyalakan laptop nya lalu mulai serius menonton. Dan akhirnya ia tiba di bagian dimana tokoh dalam film itu ternyata mati dan meninggalkan istrinya yang sedang mengandung 6 bulan. Agnes ikut menitikkan air matanya saat melihat istri dari tokoh utama pria dalam film itu menangis begitu histeris, dan kalian tahu? Filmnya habis.
Agnes jadi badmood hanya karena film itu, akhirnya ia memutuskan untuk bersiap-siap untuk ke kampus karena satu jam lagi jam kuliahnya akan dimulai.
Setelah selesai bersiap-siap, Agnes keluar lalu mengunci pintu kosannya, ditengah perjalanannya ia tetap merasa badmood dan terus kepikiran dengan istri pria itu.
Siang ini cuaca lumayan panas, untungnya Agnes tidak lupa membawa minuman yang kemaren ia beli di minimarket. Saat Agnes ingin meneguk minuman itu, ternyata isinya sudah habis karena sedari tadi ia berjalan sambil minum.
"Huh" ia menghela nafas lalu mengedarkan pandangannya mencari tempat sampah. Yeah, dia menemukannya. Sayangnya tempat sampah itu berada di sebrang jalan.
Agnes menaikkan alisnya lalu mengeluarkan jurus lemparnya, berharap botol minuman yang ingin ia lempar kedalam tong sampah itu mendarat tepat di dalam benda tabung itu.
Bruk...Trang...
Agnes terbelalak saat mengetahui bahwa botol minuman kaleng itu mengenai sebuah mobil yang tepat melintas di depannya, karena terlalu kepikiran dengan film, Agnes tidak menyadari bahwa ada mobil yang melaju di jalan itu, dan ternyata dia juga salah jalan.
Seharusnya agar lebih cepat sampai di jalan besar yang dilalui banyak angkutan umum, Agnes harus memilih lurus, bukanya belok kanan menuju jalan yang lebih besar dari jalan menuju kosannya.
Jika tidak bisa membayangkan, kita bisa ibaratkan kalau jalan menuju kosan Agnes itu adalah jalan yang lebarnya diberi angka 3, jalan yang sedang Agnes pijak adalah jalan bernomor 2 dan jalan besar yang di lewati banyak kendaraan adalah jalan bernomor 1. Jalan bernomor 1 adalah jalan yang paling besar sedangkan jalan bernomor 3 hanya setengah dari jalan bernomor 1, dan jalan bernomor dua adalah jalan yang lebarnya hampir sama dengan jalan bernomor 1. Maaf ini bukan soal TPA.
Kembali ke Agnes
Agnes menutup mulutnya dengan menggunakan tangan dan matanya terbelalak hebat, mobil itu agak maju dan berhenti setelah berada tepat di pinggir jalan.
Agnes sudah ketakutan, apalagi mobil itu sepertinya sangatlah mahal jika dilihat dari bentuknya, warnanya yang mengkilap dan suaranya.
Dan dari sinilah kehidupannya yang biasanya monoton agak lebih berubah.
Penasaran dengan kelanjutannya?
Oh, enggak. Yaudah deh
Halo semuanya, ini cerita Agnes. Sesuai dengan permintaan kalian.
Jangan lupa vote dan bagikan cerita seru ini ya
SELAMAT MEMBACA
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED [SELESAI]
RomanceBerawal dari ke-sokjagoannya dalam hal melempar, Agnes jadi mendapat musibah. Tanpa sengaja botol yang ia lempar malah mengenai sebuah mobil yang kebetulan melintas. Pemilik mobil memintanya mengganti rugi, namun beruntungnya saat orang itu hendak m...