Makan bareng

5.2K 431 90
                                    

Kalau ada typo, komen aja ya

Happy reading

Saat ini aku sedang belajar di kamar kos ku, menghabiskan waktu yang telah ku lalui di depan layar laptop. Tidak ada kelas hari ini oleh karena itu aku bisa seharian diam di kosan ku ini. Ohiya, hari ini juga adalah jadwal kak Melya dan bang Aldrick ke dokter kandungan. Aku tidak penasaran dan deg-degan menunggu hasil USG.

Sebenarnya di balik taruhan yang membuat ku yakin akan memang itu, terlibat kak Melya yang menepuk pundak ku karena merasa geli dengan taruhan yang jelas-jelas sudah ku ketahui jawabannya.

Saat itu aku bertanya pada kak Melya tentang kandungannya, dia bilang sudah memeriksa jenis kelamin anaknya tapi dia tidak memberi tahu bang Aldrick. kejutan katanya.

Saat itu ide cemerlang muncul di otakku, aku mengajak kak Melya bekerja sama karena kali ini aku sangat membutuhkan bang Aldrick untuk memenuhi permintaan ku. Kak Melya setuju tapi mengatakan tidak boleh aneh-aneh.

Saat itu aku sangat senang dan langsung memeluk kak Melya, mengucapkan banyak terimakasih karena dia mau menuruti apa yang aku ingin 'kan.

"Kak, ini gimana caranya ya?" Suara Yani mengalihkan tatapan ku dari laptop. Ya, anak itu sungguh-sungguh dengan ucapannya, dia benar-benar datang ke kosan ku untuk bertanya soal Pekerjaan Rumahnya.

"Oh, ini dibagi dulu. Ini 'kan 40, 40 itu bisa di bagi 2 jadi tarik garis trus tulis angka 2 tarik garis lagi tulis angka 20. Jadi gini, 40 dibagi 2 kan jadi 20 nah itu jalannya" ujar ku menjelas kan. Yani tampak mengangguk mengerti.

"Kalau Yani ngerti, coba lanjutin"

"20 bisa di bagi dua" Yani menarik garis serong ke arah bawah. "Hasilnya 10"

"Yups, Yani pinter banget" ujar ku lalu mengacak-acak rambutnya

"Coba lanjutin"

"10 kalau di bagi 2 jadi lima"

"Iya pintar"

"Nah inikan tinggal 5. Lima itu kalau di bagi 2,3, sama 4 hasilnya 'kan pakai koma-koma jadi ga bisa. Jadi tinggal bagi 5 biar sisanya tinggal 1."

"Oh gitu" Yani menganggukkan kepalanya karena dia sudah mengerti. Yani cukup pintar jika dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Bahkan aku saja saat seusianya lumayan lama mempelajari pelajaran itu.

Tring...

Ponselku berdering pertanda sebuah pesan dari WhatsApp masuk.

DUREN🍌

Lo di kosan kan?

Iya

Gue dbwh
Ziena nangis Mulu
Nyariin lo

Oh
Wait y

Aku bergegas mengambil kunci gerbang.

"Yani tunggu bentar ya, kakak ke bawah dulu" ujar ku lalu mencepol asal rambut ku yang tadi berantakan. Menggunakan celana training hitam dan kaos biru gelap milik ku.

"Kemana kak?" Yani menutup bukunya dan meletakkan pensilnya diatas buku tulisnya.

"Itu ada yang Dateng"

"Yani ikut kak, tugas Yani udah selesai kok"

"Yaudah ayo"

Setelah aku menutup pintu, kami berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan. Aku membuka gerbang lalu mendekati mobil hitam yang terparkir di depan.

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang