Begadang ?

4.5K 381 41
                                    

Holaaaa🖐️
Seperti biasa, update sesuai mood hahahah.

Jangan lupa vote ya, komen juga hehehe

Happy reading....




Sejak kapan pria sialan ini ada di belakang ku?

Lihatlah, dengan santainya dia langsung duduk disebelah ku seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aku menatapnya dengan tatapan maut mirip D.O. EXO, namun dia hanya tersenyum miring.

Kurang ajar!

"Tadi it-"

"Ish, gausa dibahas juga kali" aku menutup mulutnya dengan tangan kanan ku sambil menatapnya tajam.

"Huh, tangan lo bau ikan" keluhnya, aku mengangkat piring Ziena yang ada di depan ku.

"Nih lihat, gue lagi nyuapin Ziena " ujar ku dengan nada ketus.

"Oooo, tapi tadi--"

"DARENDRA" aku berucap dengan suara yang agak meninggi, bukannya takut Daren malah tertawa membuat ku jadi terkesima.

Dia adalah pria yang jarang sekali tertawa lepas seperti saat ini, bahkan saat pertama kali bertemu di gereja dia terlihat sangat sombong dan ketus. Tapi sekalinya tertawa dia malah meresahkan jiwa raga ku, apalagi mataku yang tak hentinya menatapnya dengan pandangan terpesona.

Sialan!

"Bang Daren kalau ketawa makin ganteng, iya kan kak" ucapan Yani yang terlampau jujur membuat Daren jadi tinggi hati. Terbukti dari alisnya yang ia naik turunkan

Ada apa dengannya? Kenapa hari ini dia terlihat sangat bahagia? Apa dia menang togel? Upssiii

"Ganteng banget malah, mirip Kim Jong Un" sahut ku.

"Kim Jong Un siapa, kak?"

"Presiden Korea Utara" jawab ku, Yani mengangguk, beruntungnya dia tidak mengenali pria tampan dari Korea Utara itu, jika saja Yani tahu siapa gerangan presiden Korea Utara dan bagaimana sifatnya mungkin dia akan tertawa terbahak-bahak, atau mungkin malah protes(?)

"Papaaaa" setelah sekian lama pria jangkung ini duduk disebelah kanan ku, Ziena baru menyadari kehadiran papanya itu.

Ziena yang meminta digendong langsung ku angkat dan ku berikan pada Daren. Pria itu mencium seluruh wajah Ziena lalu tersenyum hangat.

"Lagi makan ya anak cantik papa" ujarnya dan ziena mengangguk semangat.

"Tutu.." Ziena menunjuk piring yang sedang ku pegang.

"Aaak lagi" ujar ku sambil mengarahkan sendok ke arah Ziena. Namun bukan Ziena yang melahap makanan itu tapi makhluk penunggu Ziena yang sedang memangku gadis kecil itu.

"Hahahah....papa" bukannya marah, Ziena malah tertawa sambil menatap Papanya.

"Lagi...lagi" ucap Daren dengan nada semangat. Aku memutar bola mata ku, meletakkan piring itu di meja lalu kembali mengarahkan sendok ke mulut Ziena. Saat Daren hendak melahap makanan itu, aku langsung menepuk kepalanya membuat pria itu meringis. Beruntung sekali kami sedang duduk, jadi aku bisa menggapai kepalanya yang isinya tidak seberapa itu.

"HAHAHAH" tawa Yani menggema, seperti biasanya jika Yani tertawa maka Ziena akan ikutan tertawa, walau ia tak tahu apa yang lucu sehingga Yani tertawa.

"Mampus" ujar ku dengan wajah kesal ku. "Makanya jangan kaya kucing liar, suka nyolong makanan" tawa Ziena dan Yani kembali menggema.

"Lo cocok jadi pemeran antagonis" ujar Daren sambil mengunyel-ngunyel wajah Ziena.

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang