Hiiiiii
Jangan lupa untuk Vote dan komen ya
Happy reading 🦠
Semuanya kembali rumit, runyam, dan mengkhawatirkan. Hilangnya Agnes membuat susana rumah mewah itu kembali mendung. Semua penghuni rumah tampak lunglai setelah mendnegar kabar itu.
Meila tak menyangka hal ini akan terjadi. Wajahnya yang terlihat tak secerah biasanya menggambarkan bahwa wanita itu sedang tak baik-baik saja. Ia sedari tadi terus memikirkan Agnes yang kini menghilang dan Daren yang sedang pergi menghampiri Yucika.
Kuat dugaan bahwa yang melakukan semua itu adalah Yucika, karena hanya dia yang tidak suka dengan Agnes. Maka dari itu, Daren langsung mencari Yucika dan akan bertanya dimana ia menyembunyikan Agnes.
Kabar yang cepat menyebar membuat Aldrick akhirnya tiba di rumah tantenya itu, dengan wajah panik ia memasuki rumah itu dan menghampiri Meila.
"Daren dimana Tan?" tanya Aldrick dengan nafas yang agak memburu, kabar buruk yang tiba-tiba terdengar telinganya membuat pria itu tak bisa mengontrol emosinya.
"Dia lagi ke rumah Yucika" jawab Meila seadanya.
Aldrick tampak menghela nafasnya dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku, "sebagian dari kalian yang belum bertugas sebaiknya mengawasi pergerakan anggota keluarga Kasimu!" tegas Aldrick. Setelah mendapat sahutan dari orang yang ia telepon, ia langsung mematikan sambungan teleponnya dan memasukkan kembali benda pipih itu ke dalam sakunya.
"Aldrick, Tante takut keluarga Agnes akan marah." rasa khawatir yang menyerang Meila membuat tubuhnya ikut bergetar.
"Tenang aja Tan, aku udah ngasi penjelasan ke keluarganya." Aldrick tersenyum tipis, mencoba menyemangati Meila agar ia sedikit tenang.
Dari lantai dua, tepatnya dari kamar Ziena. Yani tampak mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka. Ia menyaksikan dan mendnegar semua yang terjadi hari ini, ia ikut khawatir dengan keadaan yang menimpa Agnes.
Bagaimanapun juga Agnes adalah orang baik yang sering membantunya, menyemangatinya dan selalu menasihatinya.
💣
Di sebuah gubuk tua ditengah-tengah lahan yang ditumbuhi dengan rumput-rumput liar nan tinggi dan jauh dari pemukiman warga, seorang gadis sedang menangis dengan tubuh yang lemas. Tenaganya telah banyak terkuras akibat dia terus berteriak meminta dilepaskan.
Namun satu hal yang tidak ia sadari adalah, dia hanya seorang diri disana.
"Mak...pengen pulang..." air matanya terus saja menetes, membasahi pipi dan beberapa anak-anak rambutnya yang menempel di wajah akibat keringat dan air mata.
"Takut...hiks...hiks..." Agnes menangis dengan dramatisnya. Walau hanya tangannya yang terikat ia tetap tak bisa melakukan apa-apa, walau ia bisa berlari ia tak tahu kemana harus melangkah.
"Mak...pak....tolong...hiks...hiks..."
"Daren...." Agnes hanya bisa menangis dan menyebutkan nama-nama orang yang mungkin bisa menyelamatkannya.
Pikiran-pikiran liar dan bayangan akan kejahatan yang mungkin akan menerkamnya membuat Agnes tak bisa berhenti menangis, ia takut bila harus menghadapi orang jahat yang menyakitinya.
Sebuah mobil Jeep hitam berhenti tak jauh dari gubuk tempat Agnes disekap, dua orang pria turun dari dalam mobil itu dengan membawa sebuah plastik berisi makanan. Jika kalian berpikir makanan itu akan diberikan kepada Agnes, maka kalian salah. Makanan itu mereka bawa karena mereka akan menjaga Agnes malam ini, dan untung mengurangi kebosanan mereka sengaja membawa dua kotak makanan dengan jenis yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED [SELESAI]
RomanceBerawal dari ke-sokjagoannya dalam hal melempar, Agnes jadi mendapat musibah. Tanpa sengaja botol yang ia lempar malah mengenai sebuah mobil yang kebetulan melintas. Pemilik mobil memintanya mengganti rugi, namun beruntungnya saat orang itu hendak m...