Akhirnya keluar?

4.1K 412 81
                                    

Hola la halo lo

Jangan lupa vote, sesuai permintaan kalian nih. Maaf kalau kurang greget.

Jangan lupa vote ya

Happy reading🦠






Aku duduk di sini sudah sejak beberapa menit yang lalu, aku mendengar langkah kaki orang dan sepertinya ikut duduk di sebelah ku. Sebenarnya aku bingung mengapa aku dibawa ke tempat ini.

"Boleh saya bertanya sekarang?" suara seorang pria membuat ku mengernyit bingung. Aku tidak tahu sekarang berada di ruangan mana, yang aku tahu aku dibawa seorang penjaga lapas untuk memasuki ruangan ini.

"Susanto, apa kau mengenali wajah orang yang menyuap mu?" tanya pria yang ku duga adalah seorang polisi.

💣

Polisi itu menganggukkan kepalanya lalu beralih menatap Darwin, pria yang sedari tadi tampak tidak mood itu menatap polisi dengan malas. "Iya pak, saya mengenalnya karena kami yang bertemu langsung saat itu." Ujar Darwin dengan nada yang terdengar tidak niat.

"Bagiamana dengan saudara Hadi?" kali ini polisi bertanya pada Hadi yang terlihat sangat gugup.

Karena tak kunjung menjawab, Darwin yang ada disebelahnya berinisiatif membantu temannya itu, "dia tidak mengenal orang itu pak, karena dia hanya menjalankan tugas dari saya."

"Apa kalian berdua mengenali orang itu dengan benar?" Susanti dan Darwin tampak menganggukkan kepala.

Polisi tampak menganggukkan kepalanya dengan senyuman misterius di bibirnya.

"Apa kalian mengenali gadis ini?"

Susanto dan Darwin menoleh ke arah kiri dengan tatapan penuh tanya dan kebingungan, sedangkan Hadi, pria itu hanya meneguk ludahnya dengan susah payah dan menundukkan kepalanya. Ia sangat gugup saat ini, jika Susanto dan Darwin menjawab 'tidak' itu artinya ia harus siap menerima apapun selanjutnya.

"Iya"
"Tidak"

Jawaban yang berbeda dari dua orang tahanan itu membuat polisi mengerutkan dahinya.

"Saudara Darwin mengapa anda tidak mengenali orang ini?" tanya polisi dengan nada yang terdengar heran

"Kenapa saya harus mengenalnya." Ketus Darwin lalu memutar bola matanya.

Sedangkan ditempatnya, Susanti berusaha mengingat siapa gadis yang tak asing di penglihatannya itu. Ia yakin ia pernah melihat gadis ini tapi ia lupa dimana ia pernah melihatnya, Susanto terus menatap lurus ke arah Agnes yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.

"Saya pernah melihat gadis ini pak, tapi saya lupa dimana pernah melihatnya." Jawab Susanto sembari terus menatap gadis itu. Mungkin karena sudah berumur, pria itu sulit mengingat wajah orang yang baru sekali ia temui.

Polisi menganggukkan kepalanya, lalu menatap Hadi yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.

"Apa kalian akan berkata jujur sekarang?" polisi itu menaikkan kedua alisnya sembari mengangkat dagunya. Menatap tiga tahanan pria yang 2 orang tampak mengernyit bingung, tapi yang satu orang lain hanya menundukkan kepalanya.

Darwin menyikut Hadi yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya, ia bingung kenapa pria yang ada disebelahnya itu terlihat semakin pendiam.

"Saya tidak mengerti, Pak." Ujar Darwin sembari menatap polisi dan temannya secara bergantian.

"Kalian mengatakan bahwa kalian mengenali orang yang menyuap kalian dengan jelas. Lalu mengapa kalian tidak mengenali gadis ini?"

Susanti dan Darwin tampak terdiam, detik berikutnya kedua pria itu saling memandang satu sama lain dengan arti pandangan yang berbeda. Susanto yang menatap Darwin dengan tatapan yang mengatakan bahwa ia mengerti dengan maksud polisi itu, namun Darwin ia malah menatap Susanto dengan tatapan yang mengatakan bahwa ia tidak mengerti.

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang