Bertemu

4.6K 491 113
                                    

Hai...hai..hai🥺
Finally guys ahahahayyy
Jangan lupa vote dan komen ya, apalagi kalau ada typo. Mwehehe

Happy reading 🦠





Daren menelan salivanya yang sedari tadi terasa menyangkut di tenggorokan, ia menatap gugup ke depan sebuah bangunan rumah sederhana ber-chat hijau yang tampak sedikit memudar.

"Ekhem. Kenapa?" Daren menoleh ke arah kiri, menatap pria yang tingginya sama dengannya sedang menatapnya  dengan alis tertaut.

Daren menggeleng pelan lalu mencoba menormalkan degup jantungnya.

"Ayo" ajak Aldrick lalu berjalan lebih dulu, meninggalkan Daren yang masih terdiam di tempat dengan perasaan yang tidak tenang.

Saat ia melihat Aldrick yang telah berjalan cukup jauh di depannya, barulah  Daren langsung sadar dan berlari kecil mengejar Aldrick.

💣

Agnes tersenyum mendengar cerita yang penuh antusiasme dari mulut Gea, gadis berumur 16 tahun itu sedari tadi terus berceloteh menceritakan kisahnya saat dia masih duduk di bangku kelas 2 SMA.

"Dia ganteng loh kak, bawa mobil juga dia ke sekolah." Ujar Gea yang terlihat senyum-senyum membayangkan betapa tampannya pria yang menjadi pujaan hatinya itu.

"halah... Matre juga kau" tiba-tiba Pranta dengan dua buah susu kotak datang, menimpali obrolan Agnes dan Gea, sehingga menghancurkan susana hati Gea yang sedari tadi terlihat sangat bahagia.

"Ck, sibuk kali kau." balas Gea sambil memutar bola matanya dan memutuskan menatap lurus ke depan.

"Udahlah gausa berantem" ujar Agnes membuat Pranta yang tadi hendak berbicara akhirnya memutuskan untuk diam. Ia menyerahkan susu kotak yang tadi ia beli kepada kakaknya setelah dia memasang sedotan pada tempatnya.

"Punya ku mana Pran?" Tanya Gea dengan wajah terkejut

"Yah, kau beli la sendiri" sahut Pranta dengan wajah menyebalkan.

Gea menatap sinis Pranta lalu berdiri dari duduknya, mengeratkan jaketnya, "kak aku pulang duluan ya. Mau packing dulu."

"Halah macam mau ke Jerman aja kau, sok packing-packing" ucap Pranta membuat Gea geram.

"Sukak aku lah, aku yang packing kok kau yang sibuk. Eww" balas Gea lalu menjulurkan lidahnya.

"Si–"

"A..dalah... Duluan ya kak" Gea memotong ucapan Pranta yang tadi hendak membalas ucapan Gea.

Agnes terkekeh lalu menganggukkan kepalanya, ia tak lagi heran mendengar kedua orang itu bertengkar karena sedari dulu itu sudah menjadi makanan sehari-harinya saat ia berada di kampung halaman.

"Eee... GELON!" teriak Pranta kencang.

"PANCI ANJENG...." teriak Gea sambil berlari cepat.

"Berantam aja trus, jodoh kelen nanti, baru tahu rasa." ucap Agnes sambil terkekeh kecil
"Ish, gak lah" Pranta mengidikkan bahunya, merasa geli dengan ucapan kakaknya barusan.

UNEXPECTED [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang