01|| ESKAMEL

10.1K 425 9
                                    

-Bismillahirrahmanirrahim-

-Bismillahirrahmanirrahim-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Hay Call me- Yaya

Mohon maaf jika masih banyak kekurangan didalam cerita ini, Ya karena ini tulisan Perdana Aya jadi maklum ya wkwk😁

Jika ada typo atau kata berulang-ulang mohon direfresh ulangan ceritanya. Oke happy Reading 🥳

Sebelumnya
Gimana bisa nyasar kesini?

°°°🥳°°°

Gadis mungil berkuncir kuda sedikit berlari melewati lapangan SMA Merpati Gemilang, langkahnya harus berhenti saat suara cempreng yang sangat ia hafal memanggilnya.

"Mel..." teriak cewek berambut coklat dengan terengah-engah. Siempu yang dipanggil hanya menoleh sesaat lalu kembali berjalan.

"Ihs, MELDY ADRIANE AILSE, berhenti bentar anjir." sentaknya sembari menahan tangan Mel.

Meldy Adriane Ailse, gadis berkuncir kuda itu menoleh kearah sahabatnya dengan tatapan bertanya, "apa Nar? aku udah telat piket loh,"

Naraka Alfrendria memutar bola matanya jengah, "lihat jam lo! Ini masih jam enam lebih lima. Sekolah masih sepi, itu tandanya belum TELAT." protesnya, "mama gue selalu bilang, di situasi apapun kita harus tetap santai, kalau tegang terus cepet TUA." lanjutnya sembari menekan dibeberapa kata.

"Nggak bisa gitu, kita udah kelas sebelas jadi harus disiplin," protes Mel sembari membenarkan tali tas punggungnya.

"Rajin banget si sahabat gue ini," teriak Naraka dengan suara cemprengnya. Mel menatap Naraka jengah lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas disebrang sana.

"Lama-lama lo kayak dia Mel, suka ninggal." teriak Naraka berlari menyusul Mel.

"Bego, slalu aja ceroboh kayak bocah." ujar seorang cowok sambil membungkukkan badannya mengambil sebuah kotak yang terjatuh.

---🧊---

Setelah menyelesaikan ritual piketnya, Mel menghampiri Naraka yang duduk di bangku depan kelas mereka, setelah mendudukkan dirinya, ia sedikit memutar kepalanya agar lebih nyaman.

"Udah PIKETNYA?" tanya Naraka sambil menekan kata piket.

Mel tersenyum tipis, "lihat udah bersihkan?"

Naraka menyembulkan kepala disela pintu untuk melihat keadaan kelasnya, "udah———," menoleh kearah Mel dengan tatapan sok jahat, "kok lo bersihin semua, terus yang lain nggak ada kerja?"

"Gue risih, jadi gue bersihin semuanya. Itung-itung olaraga." jelas Mel sambil terkekeh kecil.

Naraka memutar bola matanya malas, "slalu aja kayak gitu, kalau ada yang julit sama lo———" Naraka sedikit memutar duduknya untuk menghadap Mel sepenuhnya, "bilang sama gue." katanya sambil menepuk dada bangga.

EskamelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang