06|| ESKAMEL

3.2K 221 2
                                    

~Hay Call me- Yaya

Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳

°°°🥳°°°

Areska terus memandangi wajah damai Mel saat tidur, tidak sedetik pun Areska mengalihkan pandangannya, hatinya selalu menghangat saat melihat gadis mungil dihadapannya ini. Areska selalu merasa tenang saat bersamanya, karena hanya Mel yang mengetahui semua sisi pada dirinya.

Dalam hati Areska terus merutuki kebodohannya saat terus melukai hati Mel, Areska akui dirinya belum siap jika seluruh dunia tau sisi lainnya, tapi disisi lain hatinya tidak sanggup lagi bila harus menyakiti Mel.

Dengan pelan Areska menyibakkan anak rambut yang menutupi wajah manis gadis di pangkuannya ini, Areska mengecup pelipis Mel pelan, tapi hal itu malah membuat tidur Mel terganggu.

"Kak-" panggilnya pelan yang dibalas gumaman tak jelas Areska.

Mel mendongak sambil mengucek matanya, "kita mau makan?" tanya Mel ngawur, Areska yang mendengar hal itu sontak tertawa pelan.

"Tidurnya pules banget, nyaman kan? tadi aja sok nolak." sindir Areska masih tetap mengelus puncak kepala Mel.

Mel yang sadar arah pembicaraan Areska sontak langsung berdiri hingga tubuhnya jatuh ke lantai, "Auh.." ringisnya.

"Ini jam berapa kak?" tanya Mel dengan wajah panik.

Areska yang melihat itu tertawa semakin kencang, mengangkat tubuh mungil itu, kembali Areska mendudukkan Mel dalam pangkuannya, "jam dua belas lebih empat puluh menit," jawab Areska enteng.

Mel mendelik tak percaya, apa dirinya tidur selama itu, "dari tadi aku tidur?" Mel mengerjapkan matanya beberapa kali, "kalau kita ketahuan gimana kak?"

"Dua jam lagi pulang, sini tidur lagi, kalau sekolah udah sepi kita keluar." ujar Areska tersenyum manis yang justru membuat Mel semakin jengkel.

Mel turun dari pangkuan Areska, membuka pintu bilik, Mel berjalan keluar dengan hati-hati berharap tidak ada orang yang akan memergokinya keluar dari toilet cowok. Menyembulkan sedikit kepalannya untuk melihat situasi diluar.

"Kenapa?" ucap Areska tiba-tiba yang membuat Mel kaget hingga terbentur tembok.

Areska yang melihat itu reflek menarik Mel dan menguyel-uyel kepala Mel dengan rambut, "masih sakit?" tanya Areska yang mendapat anggukan.

"Dugaan gue tepat sasaran." ujar seorang cowok dengan berdecak pinggang.

Mel mencoba mendorong tubuh besar Areska tapi hasilnya nihil, disini Mel dibuat sangat panik pasalnya ada orang yang mengetahui hal ini.

Areska sedikit melonggarkan pelukannya, "ngapain kalian?", Areska menarik tubuh mungil Mel untuk bersembunyi dibelakangnya.

"Bacot banget, sejak kapan lo punya cewek," tanya Eric ngegas.

"Gue pengin lihat cewek lo, minggir dikit!" tangan Arjun mencoba menyingkirkan tubuh Areska, tapi dengan kasar Areska menepis tangan itu.

Rasanya saat ini ingin sekali Mel menangis, jujur dirinya sangat takut. Jika ada orang lain tau tentang hubungannya maka pasti Areska akan marah besar pada dirinya. Mengigit ujung kukunya Mel mencoba membaca doa-doa yang sekiranya dia hafal.

Areska berbalik kearah Mel, "ke kelas gih, bilang habis dari UKS, hmmm." Mel mengangguk ragu tapi tak urung menuruti perintah Areska.

Dengan ragu Mel melewati ketiga cowok yang didepannya dengan menunduk dalam. Langkah Mel berhenti diluar pintu toilet, tiba-tiba saja dia sangat penasaran dengan penjelasan Areska kepada tiga cowok itu.

EskamelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang