~Hay Call me- Yaya
Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳
°°°🥳°°°
Setelah menenangkan ketiga sahabatnya, Areska menaiki tangga dengan muka masam. Besok pagi ia harus menjelaskan semuanya kepada tiga curut itu. dan lebih gilanya, Arjun menyuruhnya membeli sapi sebagai tanda permintaan maaf.
Dengan perlahan Areska membuka pintu kamar utama. Saat pintu terbuka lebar hal pertama yang membuat Areska terpaku adalah wajah damai istrinya.
"Uh cantik banget istri gue," ujar Areska sembari berjalan mendekat kearah Mel.
Areska menyunggingkan senyum termanisnya, "kalau tau gini rasanya nikah, dari dulu aku nikahin kamu yang," Areska mencoba mengelus pipi Mel pelan, "makasih ya,"
"Ehh..." Mel yang merasa ada usapan lembut di pipinya langsung terbangun kaget, "kak Eska ngapain dikamar aku?" tanya Mel yang masih belum menyadari keadaan saat ini.
Areska menggeleng lucu, "nonono, kamar kita yang!"
"Ha?"
"Iya kamar kita, kamu lupa?" Areska mencubit tangan Mel pelan, jurus itu yang selalu Areska andalkan saat Mel tak mengingat sesuatu.
Detik berikutnya Mel mengerjapkan mata lucu, "kita udah nikah," Areska mengangguk mantap, "terus ini malam-malam anu?"
Areska yang tau arah pembicaraan Mel, tersenyum kecil, "iya ini malam pertama kita. Rencananya aku mau bikin kamu nggak bisa jalan sampai dua hari ke depan, gimana?"
Mel mendelik kaget dengan ucapan Areska, "jangan! Jangan dong kak please, Mel masih mau sekolah. Mel belum siap jadi mama,"
"Tapi gimana? Kan kamu istri aku. Hal itu udah jadi kewajiban kamu, kalau kamu nolak, kamu juga yang dosa," Areska semakin menggoda istri kecilnya ini.
"Kak please,"
Areska mencondongkan tubuhnya hingga semakin dekat dengan Mel, "sekarang ya, udah nggak tahan banget,"
Mel mendorong dengan sekuat tenaga, agar tubuh Areska menjauh darinya, "papa, tolongin Mel, Mel masih mau gadis," teriak Mel dengan mata berkaca-kaca.
Areska yang puas dengan hasil kejahilannya dan merasa kasihan membawa Mel dalam dekapannya, "utu utu, sayang aku gemes banget si," ucap Areska sembari menyeka air mata Mel, "aku becanda, maaf ya,"
Mel mendorong tubuh Areska pelan, "nggak lucu! Aku kan malu."
"Maaf, oke?" Areska menggeser tubuhnya lalu berbaring di samping Mel, "aku nggak akan maksa kamu untuk lakuin hal itu, aku akan tunggu sampai kamu siap. Tapi kalau kamu yang minta aku nggak bisa nolak," Areska terkekeh untuk mengakhiri kalimatnya.
Mel memukul lengan Areska keras, "dasar mesum,"
"Mesumin istri sendiri mah bebas, kalau mesum sama cewek lain baru nggak beres. Paham sayang?!" Areska yang gemas langsung membekap tubuh Mel erat-erat.
"Enggap kak, ishh," keluh Mel.
Drettt....Dretttt...
Bunyi panggilan telepon, membuat Areska berdecak kesal. Dekapannya harus terlepas untuk merai ponsel di atas nakas.
"Kenapa?" tanya Areska to the points.
"Maaf paktua, kita cuman mau ngabarin kalau piring yang tadi kita bawa udah kita taro di depan rumah," balas orang disebrang dengan nada cengengesan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eskamel
Novela Juvenil[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AGAR BISA MEMBACA LEBIH LANJUT] /CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR JUGA SEDIKIT BUMBU-BUMBU KEBUCINAN!!! 📌JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN KALAU BELUM MEMBACA KESELURUHANNYA 📌CERITA IN...