36|| ESKAMEL

1.4K 105 0
                                    

~Hay Call me- Yaya

Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳

Budayakan VOTE!
sebelum baca, setidaknya kasih semangat sitik :(


°°°🥳°°°

Hari Senin adalah hari paling menyebalkan bagi sebagian siswa, hari dimana semua siswa harus dijemur di lapangan.

Semua siswa SMA Merpati Gemilang sudah berbaris rapi di lapangan, semua guru juga sudah menepati posisi masing-masing tanda upacara akan segera dimulai.

Seperti biasa barisan kelas sebelas IPS 5 menghadap tepat kearah matahari pagi. Mel yang berada dibarisan depan mulai gelisah, panas matahari begitu menyengat hingga menembus seragamnya.

"Ke UKS nggak?" bisik Naraka lirih.

Mel menatap Naraka sembari menyipitkan mata, "ngapain ke depan? Lo kan seharusnya dibelakang, kalau ketahuan nanti dihukum Nar!"

Naraka hanya menimpali perkataan Mel dengan santai, membungkukkan badannya untuk menyamakan tinggi dengan barisan depan, "Lo pura-pura pingsan dong Mel, biar kita ke UKS, mau ya?"

"Nggak, gue nggak bisa akting." tolak Mel.

"Bisa! Lo tinggal pura-pura jatuh aja. Yok sekarang," balas Naraka mengambil ancang-ancang untuk menangkap tubuh Mel, "Yok bisa, nanti gue daftarin jadi artis, ayo Mel buruan!"

Mel yang kesal menginjak kaki Naraka kuat, "stres lo, gue nggak bisa pura-pura pingsan," jawab Mel dengan nada sewot.

"Kalian berdua, maju kedepan!"

Suara bariton dari arah depan membuat Mel dan Naraka kesusahan meneguk ludahnya sendiri, "mampus," lirih mereka berdua.

"Cepat! Atau mau saya seret!"

Mel menggigit lidahnya pelan lalu menunjuk dirinya sendiri, "saya pak?"

"Iya kalian berdua!" jawab guru itu final.

Naraka tanpa dosa mengandeng Mel ke barisan murid yang melanggar peraturan, Naraka berdiri tepat di samping Mel.

"Lo si Nar, jadi disini kan kita!" Mel merenggut kesal saat melihat semua orang menatap kearahnya.

"Udah diem, lumayan disini ga seberapa panas, ada pohon."

Tak menghiraukan Naraka, Mel sedikit memutar posisinya agar lebih nyaman, sesuatu yang mendarat dipundaknya membuat Mel berjingkat kaget, "eh..."

"Panas kan?"

"Kak Barat dihukum?" tanya Mel yang dibalas anggukan oleh Barat.

"Lupa bawa dasi,"

---🧊---

Mata Mel menyipit, mencoba memastikan apa yang ia lihat itu benar adanya, berjalan mendekat senyum Mel melebar.

"Kak David—"

Cowok jakun dengan seragam berantakan itu menoleh kebelakang, "Mel?"

"Kak David kok disini, mau cari kak Cyndi?" tanya Mel.

David menggeleng lemah, "nggak, gue sekolah disini."

Senyum Mel semakin lebar, ada rasa lega saat mengetahui David pindah ke sekolah ini, "kakinya udah baikan kak?"

"Udah, seperti yang lo lihat."

"Kakak kelas apa?"

"MIPA 3,"

EskamelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang