~Hay Call me- Yaya
Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳
Budayakan VOTE!
sebelum baca, Jangan pelit ah elah!!! :(
°°°🥳°°°Dengan wajah merenggut kesal, Mel bertekad untuk mendobrak pintu kamar didepannya ini, dengan ancang-ancang yang sudah Mel perkirakan berhasil. Mel menyundul pintu itu kuat.
"Aduhh...." Mel meringis keras saat seluruh tubuhnya terjatuh.
"Kamu ngapain?" Areska menatap istrinya sembari menahan tawa.
Mel mendongak dan mencoba menatap Areska tajam, "Bantuin! Istrinya jatuh malah dilihatin doang! tadi aja udah berani go publik, eh di rumah dicueki juga," gerutu Mel dengan nada yang sengaja dikeraskan.
Areska tak mampu menahan kedutan dibibirnya, dengan lebar senyum Areska terbit, berjongkok untuk menyamakan posisinya, "Aku malu kak, kalau semua orang tau!"
"Dih apaan si kak, aku masih marah ya!" sewot Mel saat dengan enteng Areska menirukan ucapannya tadi siang.
"Aku sejelek itu? Apa lebih ganteng si Mada?" tanya Areska sembari membantu Mel berdiri.
Mel mengangguk, "kak Barat juga lumayan, duo Z apalagi, dan ya kak Biyan dia asik nggak boring nggak manja!" jawab Mel tenang.
Areska menggertakkan giginya kuat demi menahan emosi, tapi karena akhir-akhir ini kemampuan kontrolnya kurang dengan kasar Areska mencekal tangan Mel kebelakang.
Melihat wajah sangar Areska saat menoleh kebelakang nyali Mel mendadak menciut, bohong jika Mel tak merasa takut. Siapapun tolong!
"Oh ya, lebih ganteng mereka hmm?" bisik Areska tepat ditelinga kanan Mel.
Mel menggeliat tak nyaman, posisi ini sangat menyulitkan tangganya pun mulai merasa sakit, "lepas kak sakit,"
"Nggak! Siapa yang suruh kamu muji cowok lain?!"
"Iya-iya aku bercanda, lepas ya. Sakit ini," dengan kemampuan akting yang rendah Mel mencoba berpura-pura menangis.
Menghempaskan tangannya, Areska berjalan menuju dapur. Berhenti sesaat lalu berucap, "maaf—"
---🧊---
Mata Areska terbelalak tak percaya melihat siapa orang yang memencet bel rumahnya, mencoba keluar dari lamunannya, Areska berdehem kecil.
"Mana Mel?"
"Untuk apa lo cari Mel?"
Terdengar gumaman malas dari cowok itu, "mana adik gue!"
Areska tersenyum mengejek, "sejak kapan lo anggap Mel adik lo? Tunggu, gue nggak pernah inggat,"
"Ck lama. Minggir!" tanpa persetujuan cowok itu masuk.
"Mel... Mel..." teriak Marvin menggema ke seluruh rumah.
Mel yang mendengar panggilan dari orang yang sudah lama tak ia temui, buru-buru berlari kelantai bawah.
"Kak Marvin," lirih Mel dari jarak sepuluh meter.
Manik coklat Marvin bertemu dengan manik hitam pekat milik Mel, dengan langkah lebar Marvin mendekat kearah Mel, "gue mau ngomong sesuatu sama lo,"
Bungkam, Mel masih tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang ini, "kakak mau ngomong apa?"
"Ehm duduk dulu kak," Mel yang melihat raut serius Marvin mempersilakan cowok itu untuk duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eskamel
Fiksi Remaja[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AGAR BISA MEMBACA LEBIH LANJUT] /CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR JUGA SEDIKIT BUMBU-BUMBU KEBUCINAN!!! 📌JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN KALAU BELUM MEMBACA KESELURUHANNYA 📌CERITA IN...