~Hay Call me- Yaya
Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳
Jangan lupa tinggalkan jejak!
makasih orang baik hehehe°°°🥳°°°
"Eh tau nggak, dengar-dengar kak Ares masih hidup. Tapi sekarang dia buta plus lumpuh," bisik siswi dengan wajah full make-up.
"Eh iya, gue dengar-dengar juga gitu. Terus gimana nasib SMA sama geng motornya ya?"
"Kalau SMA ini si masih punya kak Dewa yang pinternya nggak jauh beda sama si Ares, tapi kalau untuk geng motornya kayaknya bubar deh." siswi paling pres bajunya menambahkan.
"Setuju, geng nggak ada gunanya cuman ngeresahin masyarakat—"
Brak!
"Coba ulangi apa yang lo ucap!" suara Barat begitu mengintimidasi hingga membuat siapa saja yang mendengar akan dibuat merinding.
"ULANGI APA YANG BARU LO UCAPIN, BANGSAT!"
Keempat siswi yang tengah bergosip itu berjikat kaget sekaligus takut saat melihat kilatan amarah di mata tajam Barat.
Biyan mendekat, berjalan memutari tubuh keempat siswi itu lalu tertawa kecil, "cabe kayak lo pada ngerti apa soal geng motor?"
"Lo bilang cuman ngresahin masyarakat, sok tau banget lo. Mau kita bantai, hmmm?" imbuh Zahid begitu menggebu menahan emosi.
"Maaf kak, kita cuman—cuman nggak—"
"Diem!" damprat Zidar, "lo berempat pergi, kalau nggak mau nyawa lo kita hilangin detik ini juga."
Keempat siswi itu berlari terbirit-birit sambil menangis sesenggukan karena ketakutan.
"Argh sial!" Barat menendang tempat sampah disampingnya hingga retak, "ini yang gue nggak suka. Ares itu kekuatan kita kalau keadaan Ares masih seperti ini gimana kita bisa bangkit lagi,"
"Kita akan hadapi semua bareng-bareng," Zidar menepuk pundak Barat menenangkan, "lo tau sekarang ada tugas yang lebih penting yang harus segera kita tuntasin."
"Apa?" tanya Zahid dan Biyan serempak.
Zidar tersenyum penuh arti, "singkirin benalu yang akan menghambat kebahagiaan sahabat kita,"
"Maksudnya siapa?"
"Marvin." kata Dewa tiba-tiba, "dia kabur dari sel, dan tugas kita sekarang buat singkirin dia selamanya."
"Ini nggak akan semudah yang dibayangkan, jadi kita harus benar-benar bersiap," ucap Barat menerawang konsekuensi apa yang akan terjadi.
---🧊---
Meski tak bisa melihat kegiatan apa yang sedang dilakukan sang istri, tapi Areska yakin sekarang ini tubuh Mel masih berjalan kesana-kemari untuk membersihkan seisi rumah.
"Kamu kenapa nggak sekolah?"
Mel menghentikan aktivitasnya, "besok aja deh kak, nanti kalau Mel sekolah kak Eska sama siapa?"
"Terlalu ngebebanin kamu ya, maaf ya," ucap Areska lirih.
Mel segera mencuci tangannya lalu mendekat kepada suaminya, "nggak sama sekali. Kak Eska jangan bilang gitu, mana ada seroang suami ngebebanin istrinya sendiri,"
"Mel," menggenggam erat tangan istrinya, Areska berucap tulus, "kalau seandainya nanti kamu capek urusin aku, dan kamu nemuin cowok lain yang jauh lebih baik dari aku. Kamu bilang dan jelasin ke aku secara baik-baik ya,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Eskamel
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AGAR BISA MEMBACA LEBIH LANJUT] /CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR JUGA SEDIKIT BUMBU-BUMBU KEBUCINAN!!! 📌JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN KALAU BELUM MEMBACA KESELURUHANNYA 📌CERITA IN...