28|| ESKAMEL

1.5K 112 0
                                    

~Hay Call me- Yaya

Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳

Sebelumnya Jangan lupa VOTE!!!
Agar makin semangat nulisnya:)

°°°🥳°°°

Karena Areska kena skors tiga hari, Mel kini harus berangkat sendiri. Banyak pasang mata yang menatapnya tak suka, menunduk dalam Mel tak sengaja menyenggol orang didepannya.

"Maaf, nggak sengaja—," ujar Mel mendongak melihat siapa yang sudah ia senggol.

Mada tersenyum sangat manis, tapi Mel rasa dibalik senyum itu ada sesuatu yang mengganjal, "Mel, Hay,"

"Mada, maaf aku—"

"Nggak papa, gue juga nggak patah tulang," potongnya sembari terkekeh kecil.

Mel tersenyum kaku mendapati hal itu, "kalau gitu gue duluan. Sekali lagi maaf,"

Dengan tergesa-gesa Mel melangkah menuju kelasnya, cara semua orang menatapnya membuat Mel risih. Memang apa salah Mel sehingga semua orang menatapnya seperti itu.

"Mel..."

Mel menoleh, meringis pelan saat tau siapa yang memanggilnya, "kak Cyndi?"

Cyndi berjalan mendekat, berdiri tepat didepan Mel dengan jarak setengah meter, "lo punya hubungan apa sama Areska?"

Nafas Mel tercekat, Mel bingung harus menjawab apa. Mel tau bahwa Cindy mencinta Areska, "ehmm, anu kak. Aku, aku anu—"

Cyndi berdecak kecil, "jawab jujur aja, nggak usah gagu kayak gitu!"

Tak berani mengangkat pandangannya, Mel terus menunduk dalam, dalam hati Mel berdoa agar ada seseorang yang menolongnya.

"Gue tanya sama lo, Lo sepupu gue. Jadi nggak mungkin gue punya niat jahat sama lo, gue masih sayang sama nyawa gue," nada Cindy terdengar sangat serius, "kalau gue sakiti lo, eyang uti pasti bakal usir gue dan nggak akan biarin hidup gue tenang," lanjutnya panjang lebar.

Mel diam, sedikit mendongak menatap wajah ayu Cyndi, "maaf kak, Mel sama kak Eska—"

"Eksa? Areska?" potong Cyndi yang diangguki Mel, "oh sekarang gue tau. Lo sama Areska punya hubungan spesial, oke," Cyndi mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Tenang aja rasa cinta gue ke Ares udah mulai hilang, saat dia buat kak David sampai masuk rumah sakit," tutur Cyndi menahan emosinya, yang terlihat dari mata dan gelagatnya.

"Kalau gitu gue cabut, jaga diri lo dari cowok brengsek kayak Ares," Cyndi menepuk pundak Mel pelan lalu dengan santai melenggang pergi.

Mel bernafas lega tapi juga khawatir, mendengar kakak sepupunya masuk rumah sakit karena suaminya Mel jadi merasa bersalah.

"Mel, lo ngapain diem disitu?" Naraka mengeluarkan suara cemprengnya yang membuat telinga Mel memanas, "buruan kelas mau mulai,"

---🧊---

"Ares kemana?"

Biyan mendongak menatap cowok jakun yang berdiri didepan bangkunya, "oh lo sahabatnya Ares?"

Dewa mengangguk mengiyakan, sejak kemarin ia dan Arjun tak sempat bicara sepatah kata dengan Areska, cowok itu sekarang berubah menjadi dingin tak senfriendly dulu.

"Lagi di skors, jadi dia dirumah," balas Biyan santai, rasanya Biyan ingin tertawa melihat wajah kaku Dewa.

"Wa, hasil tes kita keterima, tapi pak Seto minta buat Ares pertimbangkan keputusannya lagi," seru Arjun yang baru masuk kelas dengan nafas memburu.

EskamelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang