~Hay Call me- Yaya
Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳
°°°🥳°°°
Dengan langkah cepat nan lebar Mel buru-buru menuju kelasnya, hanya karena Areska susah dibangunkan Mel menjadi telat untuk piket hari ini.
"Woy bocil," Naraka berseru kencang sambil mengejar Mel yang terlihat sangat buru-buru.
Mel melirik Naraka yang berjalan disampingnya, jangan heran kaki Naraka jauh lebih panjang dari kaki Mel itu sebabnya dengan mudah Naraka menyeimbangi langkah Mel.
"Nar bantuin gue ya, telat piket," Mel memelas agar sahabat bar-barnya ini mau membantunya.
Naraka mengetuk jari telunjuknya ke dahi seolah-olah sedang berfikir, "ehmm gimana ya? Oke gue bantuin, Ayo!"
Kini Mel yang dibuat kesusahan saat dengan cepat Naraka menggeretnya menuju kelas.
"Assalamualaikum gaes, Nara yang cantik dateng," instruksi Naraka yang disambut hangat oleh teman sekelasnya.
"Nar ulang dong, lo sama Mel keluar dulu, nanti waktu lo masuk kita baca srakalan," suruh Butet salah satu teman sekelasnya.
Naraka menyeret Mel untuk kembali mengulang saat masuk kelas, dengan bangga Naraka membenarkan rok panjangnya.
"Yaa nabii salaam ‘alaika, Yaa Rasuul salaam ‘alaika..."
"Yaa habiib salaam ‘alaika, sholawaatullaah ‘alaika..."
"Asyroqol badruu‘alainaa, fakhtafat minhul buduuru..."
"Mitsla husnik maa ro-ainaa, qotthu yaa wajhas-suruuri...."
Lantunan sholawat itu terdengar hingga keluar kelas dan membuat beberapa tetangga kelas ikut menonton. Mel disini yang dibuat sangat malu, bagaimana bisa teman sekelasnya mempunyai ide seperti ini.
"Nar, malu banget astaga," keluh Mel berbisik di pundak Naraka, "kan niatnya aku mau piket kenapa jadi kayak temu manten?"
Naraka terkekeh pelan, "udah gaes makasih atas sambutannya, gue pribadi merasa tersanjung. Thank you gaes,"
Mel menggeleng pelan, bukannya membantu Naraka malah sedang berpose seperti model. Dengan perasaan dongkol Mel mengambil sapu, lalu mulai menyapu seisi kelas.
"Stop Mel," teriak Naraka nyaring, "kita yang akan sapu kelas ini, lo duduk aja santai. Lo semua mau kan bantu gue?" tanya Naraka yang diangguki seisi kelas.
"Tapi Nar, ini tugas gue," bela Mel sungkan.
Seisi kelas tak perduli dengan protesan Mel, mereka mulai berkerja dari menyapu, membersihkan papan tulis, jendela, dan menata bangku.
"Kenapa mereka semua aneh si?" gumam Mel melihat tingkah semua teman kelasnya.
---🧊---
Areska berjalan dengan santai menuju kelas, jika biasanya Areska akan mendapat respon positif berbeda dengan pagi ini, Areska merasa semua orang menatapnya dengan sinis.
"Res, lo ikut kita sekarang!" seru Eric yang membuat Areska bingung.
Mereka bertiga menggiring Areska kebelakang perpustakaan, tempat ini sangat sepi karena jarang siswa nongkrong disini.
"Kenapa?" tanya Areska bingung, raut wajah ketiga sahabatnya sangat membingungkan.
"Ini apa? lo bisa jelasin sama kita?" tanya Dewa menyodorkan ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eskamel
Novela Juvenil[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AGAR BISA MEMBACA LEBIH LANJUT] /CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR JUGA SEDIKIT BUMBU-BUMBU KEBUCINAN!!! 📌JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN KALAU BELUM MEMBACA KESELURUHANNYA 📌CERITA IN...