~Hay Call me- Yaya
Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya.
⚠️MUNGKIN INI RADA-RADA ABSURD ATAU GIMANA.
DAN YA, ENJOY AJA LAH WKWKW⚠️Jangan lupa tinggalkan jejak.😚
°°°🥳°°°
"KAK ESKA!" seru Mel membuat Areska berjingkat kaget.
Menepuk tangannya dan langsung menoleh kebelakang, "sayang,"
"Ngapain?"
"Ha ngapain? Nggak papa kok,"
Menyipitkan matanya Mel berjalan mendekati suaminya, "tunjukkin tangannya!"
"Oh tangan, kenapa kamu mau peluk?"
Karena terlalu bertele-tele, Mel menarik paksa tangan Areska, "kayak bocah, dibilangin susah banget."
Tangan yang belepotan dengan bumbu ciki itu Mel bersihkan dengan tisu basah, setelahnya membenarkan lengan kemeja putih yang digulung Areska hingga siku.
"Dasinya mana?"
Karena terlalu asik mengamati wajah sang istri Areska tak menyahut, dengan senyum penuh misteri membuat Mel sedikit waspada.
Sebelum Mel beranjak menjauh, Areska menarik pinggang ramping itu hingga kini tubuh Mel menempel dengannya.
"Kenapa, kemarin-kemarin diem, diajak ngomong nggak nyahut. Eh sekarang cerewet lagi,"
"Kak——" lirih Mel sembari mendongak tinggi, "mau itu boleh?"
Areska yang tahu arah pandang istrinya tersenyum lebar, "mau ini, boleh dong,"
Mendekatkan wajahnya sembari memajukan bibirnya. Tapi bukannya kemanisan yang dirasakan bibir Areska justru raupan keras yang membuat bibirnya panas.
"Rasain siapa suruh otak mesum terus, nikah aja sama monyet," Mel masih setia meraup bibir tipis suaminya.
"Ampun sayang, maaf——"
Gelak tawa dari arah belakang, membuat Mel menghentikan aksinya. Menoleh kearah suara Mel tersenyum sangat lebar, "kakak ganteng banget,"
Membalas dekapan sang adik, David tertawa kecil, "so pasti, kan kakak nggak ada tanding,"
"Basi, wajah kek kenalpot traktor ae belagu," ketus Areska tak suka.
"Kalau gue gimana Mel, ganteng kan?" tanya Biyan yang dibalas Mel anggukan mantap.
"Didepan ada orang suruhan Barat, kalau ada apa-apa kamu teriak aja," terang Areska mengambil alih tubuh istrinya.
"Siap." jawab Mel sembari memberi hormat.
"Yakin nggak mau ikut aja?" tanya Barat memastikan, ia takut mengingatkan kejadian kemarin saat Mel ingin mengakhiri hidupnya.
Tersenyum menenangkan Mel membalas, "nggak usah kak, to di sana cuma ada anak kelas XII. Takut heboh,"
"Kalau gitu jangan aneh-aneh," ucap Zidar yang disahuti anggukan dari yang lain.
---🧊---
Aula utama SMA Merpati Gemilang kini sudah disulap sedemikian rupa, sekarang ruangan ini dominan dengan warna hitam dan putih. Balon dan hiasan lainnya tersusun rapi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eskamel
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AGAR BISA MEMBACA LEBIH LANJUT] /CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR JUGA SEDIKIT BUMBU-BUMBU KEBUCINAN!!! 📌JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN KALAU BELUM MEMBACA KESELURUHANNYA 📌CERITA IN...