43|| ESKAMEL

1.2K 94 0
                                    

~Hay Call me- Yaya

Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳

Jadi pembaca yang baik ya, Tinggalkan jejak :)

VOTE BOLEH?!

°°°🥳°°°
.
Wajah Mel begitu berseri, mengingat hari ini ia sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, ya meskipun kakinya masih sakit kalau disuruh berjalan atau berdiri lumayan lama.

"Mel pulangnya ke rumah kakak aja ya," pinta David, cowok itu sedari tadi tak bisa tenang.

"Nggak, Mel udah punya rumah sendiri ngapain pulang ke rumah eyang,"

"Oke kalau gitu gue ikut ke rumah lo!" ucap David final.

Mendengar perkataan konyol David, dengan keras Areska menabok wajah kakak iparnya itu, "apaan! Nggak, lo nggak usah ngeganggu keharmonisan rumah tangga gue!"

"Dih, gue kan cuma mau lindungi Mel!" bantah David.

"Mel istri gue. Gue yang akan lindungi dia!"

"Gue kakaknya, lo harus ingat itu adik ipar!"

"Bangsat lo, mau gue gantung?!"

"Kalau dari awal gue tau Mel adik gue dan mau nikah sama lo, pasti gue akan jadi orang pertama yang culik penghulunya!"

"Tai lo. kalau gue tau Mel punya kakak kayak lo, gue bakal jadi orang pertama yang bunuh lo!"

"Lo tega, ah sial lo emang—"

"UDAH! Mel pusing dengernya," teriak Mel menghentikan perdebatan kedua cowok tampan tersebut.

"Jadi kapan boleh pulang?"

"Sekarang." jawab Areska dan David bersamaan.

Perjalanan tiga puluh menit membuat Mel menguap terus-menerus, matanya begitu berat. Tapi untuk tidur Mel merasa kurang nyaman.

"Masih lama?" Areska menggeleng sebagai jawaban.

"Loh kok arahnya beda?" Mel bertanya tak paham saat mobil yang mereka tumpangi melewati jalan yang berbeda.

Bukannya menjawab, Areska hanya diam tanpa ekspresi. Sesekali melirik wajah bingung istrinya. Sangat mengemaskan!

Memarkirkan mobilnya, Areska segera keluar dan bergegas mengambil kursi roda didalam bagasi mobil.

"Ayo, ini rumah baru kita. Sesuai dengan kesukaan kamu, semua interior di rumah ini berwarna putih dan baby blue," terang Areska yang membuat wajah Mel sumringah.

"Aku cinta sama kamu." ungkap Areska tiba-tiba.

"Mel tau,"

"Maafin aku kalau belum bisa jadi suami yang baik,"

"Kak Eska udah jadi yang terbaik."

"Jangan ada kesedihan lagi,"

"Mel nggak akan sedih kan ada kak Eska,"

"Meski aku nggak ada kamu harus tetap bahagia."

Mel spontan menoleh kebelakang, menatap Areska tak suka, "emang mau pergi kemana? Paling mentok ya balik lagi ke Mel,"

Karena gemas, Areska mengacak rambut istrinya pelan, "masuk ya kamu pasti suka."

Pintu utama terbuka, netra Mel menelisik seisi rumah yang terlihat sederhana dari luar tapi dalamnya sangatlah mewah.

EskamelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang