21|| ESKAMEL

1.9K 135 1
                                    

~Hay Call me- Yaya

Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳

°°°🥳°°°

Areska membuka pintu rumah kasar, melempar tas ranselnya. Areska berteriak kencang, "Melllll..."

Mel terjingkat kaget, menoleh ke sumber suara. Mel menghembuskan nafas kasar, "apa?"

"Maksud kamu apa ha?" tanya Areska tegas, "Jawab aku jangan diem aja!" nada Areska semakin meninggi.

Mel mengerjapkan matanya beberapa kali, "maksud kakak apa?"

Areska membanting vas bunga dinakas, "maksud kamu apa dengan pulang sama cowok itu HA?!"

"Dia Mada," balas Mel, "nggak ada angkot yang lewat yaudah aku nebeng Mada aja. Gratis malah," lanjut Mel.

Dalam hati Mel terus mendumel tapi juga merasa cemas, Naraka sudah menceritakan semuanya pada Mel. Jadi sedikit banyak Mel sudah mulai tau masa lalunya.

"Kamu lupa? Kamu udah punya SUAMI Mel," ingat Areska menggunakan nada tinggi, "atau kamu mau aku buat selalu ingat kalau kamu udah ada suami?"

Mel tak bodoh, ia tau kemana arah pembicaraan Areska, "dasar mesum!" teriak Mel.

Areska geram, kesabarannya selalu diuji sejak Mel amnesia. Mencekal lengan Mel kasar, Areska menatap Mel intens, "kamu mau uji kesabaran aku hmm?"

Meneguk ludah dengan susah payah Mel mencoba menatap tepat dimata Areska, "nggak!" balas Mel ketus.

Areska mengeram kecil dan menyeret Mel menuju kamar. Membuka pintu kamar kasar Areska menghempaskan tubuh mungil Mel keatas ranjang.

"Sakit kak." keluh Mel memegang lengan kirinya

"Mel please, jangan uji kesabaran aku. Aku cinta sama kamu, tapi bukan berarti kamu bisa seperti ini," Areska mengatur nafasnya yang memburu, "kalau kamu seperti ini, kamu akan lihat gimana sisi buruk aku. Aku nggak mau nunjukin iku tapi kalau kamu maksa! Oke."

Mel mendongak menatap tepat di mata Areska, "kak aku kan nggak berniat selingkuh. Aku cuman nebeng Mada karena emang bener-bener nggak ada angkot, tadi juga kak Eska bolos kan?"

"Iya aku bolos! ada urusan penting yang harus aku selesaikan," Areska mencondongkan tubuhnya mendekat yang membuat Mel semakin meringkuk, "kamu ISTRI aku Mel ingat itu! kamu tanggung jawab aku jangan macem-macem,"

"Iya kak," ucap Mel sambil mendorong tubuh Areska menjauh tapi karena perbedaan yang begitu besar membuat Mel tak kuat mendorong tubuh Areska.

Areska mengangkat satu tangannya mendekati sudut bibir Mel, mengusap pelan bibir bawah Mel.

"boleh?" tanya Areska menatap Mel dengan tatapan yang sulit diartikan.

Otak Mel berkerja dengan keras memahami perkataan Areska. Detik berikutnya Mel tau apa maksud, "kak-" lirih Mel.

Areska mengerjapkan matanya dua kali, menatap Mel dengan tatapan mengibah, "please sayang,"

Belum sempat Mel menjawab bibir Areska sudah terlebih dahulu menempel dibibir ranum Mel. Hanya menempel tapi lama kelamaan menjadi lumatan yang menuntut dan membuat Mel kesusahan untuk bernafas.

Mel memukul lengan Areska keras untuk menandakan bahwa pasokan oksigennya semakin menipis.

Dengan puas Areska menatap bibir Mel yang membengkak, Areska menyapu bibir itu lalu tersenyum puas, "first time yang sangat baik," ucap Areska bangga.

EskamelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang