~Hay Call me- Yaya
Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳
Sebelum baca Jangan lupa VOTE!!!
Biar makin semangat nulisnya:)°°°🥳°°°
"NGGAK! MEL NGGAK MAU!"
"PAPA MANA?"
"JANGAN DEKET-DEKET KALIAN SEMUA JAHAT! MEL TAKUT!"
Teriakan dari dalam ruangan membuat dada Areska semakin berdegup kencang, dengan kasar Areska membuka pintu dan mendapati kekacauan diruang rawat istrinya.
Tatapannya saling bertemu dengan mata sembab Mel, dengan sedikit hati-hati Areska mendekat kearah Mel.
"JANGAN DEKET! KAMU MAU BULLY MEL KAN? MAAF MEL NGGAK MAU! PERGI!"
Suara Mel semakin serak karena terlalu lama menangis dan berteriak, "jangan jahat sama Mel!" lirihnya sebelum terkapar pingsan.
Areska mengalihkan pandangannya, menatap dua dokter dan tiga perawat yang menatap balik kepadanya.
"APA? Kalian lihat apa? Kenapa istri saya bisa seperti ini? Ada yang bisa jelaskan?" bentak Areska, "bang ini kenapa, tolong Lo jelasin jangan diem aja!"
Dokter Dino yang tau akan sifat Areska menyuruh rekan-rekannya untuk keluar, sehingga hanya ada dirinya dan Areska didalam ruang rawat Mel.
"Tadi Mel dapat kiriman paket, karena aku kira itu dari teman-temannya yang ingin mengirim sesuatu jadi aku mengijinkan paket itu diserahkan kepada Mel," dokter Dino menarik nafas dalam-dalam, "tapi saat paket itu dibuka, ada bangkai tikus dan badut kecil yang langsung membuat Mel histeris,"
Nafas Areska tercekat, apa pelaku kali ini sama dengan yang sebelumnya, "mana kotak itu?"
"Sudah dibuang didepan,"
"Kalau gitu aku tinggal, jagain Mel . Setelah Mel sadar kasih minum obat yang ada di samping air minum," jelas dokter Dino sebelum keluar meninggalkan Areska yang masih diam.
Areska menarik kursi yang terpental jauh dipojok ruangan, "kenapa hmm? Kenapa kamu ketakutan gitu?"
Brak!
Suara pintu dibuka dengan kasar mengalihkan perhatian Areska, menyeka air matanya lalu menoleh ke sumber suara.
"Mel gimana?" tanya Barat cepat.
"Nggak papa kan?" imbuh Zidar.
Areska hanya menatap dua sahabatnya sekilas lalu kembali fokus ke wajah damai sang istri, "percepat semuanya, gue mau secepatnya semua ini berakhir!"
Zidar yang paham langsung meninggalkan ruangan untuk mencari tau sendiri, mengumpulkan bukti-bukti kembali ia lakukan.
"Gimana? Ha gimana?" tanya Zahid gelagapan karena nafas yang tidak teratur.
"Sialan lo Res, gara-gara nyari kunci motor lo kita harus kena omel pak kumis," keluh Biyan ngos-ngosan, "besok kita berlima disuruh keruang BK." lanjutnya.
"Ini kenapa ruangannya berantakan banget?" netra Zahid menyelusuri seisi ruangan yang seperti kapan pecah, "Mel bisa ngamuk Res?" tanya Zahid tak percaya.
Areska menatap Zahid tak suka, "diem! atau gue tendang!"
Siempu yang mendapat tatapan dan ucapan tajam dari Areska hanya bisa menyengir tak berdosa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eskamel
Tienerfictie[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AGAR BISA MEMBACA LEBIH LANJUT] /CERITA INI BANYAK MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR JUGA SEDIKIT BUMBU-BUMBU KEBUCINAN!!! 📌JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN KALAU BELUM MEMBACA KESELURUHANNYA 📌CERITA IN...